Selasa 27 Juli 2021
LEMAH – LEMAH LEMBUT
Lemah : – Lemah lembut – Rendah hati – Buah Roh
Bacaan Sabda : Bilangan 12:1-16
Zakharia 9:9 “Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”
Dalam bahasa Indonesia sifat mulia, lemah lembut ini agak sulit dipahami karena memakai kata lemah yang mengandung pengertian negatif yang dipadankan dengan kata lembut yang menunjukkan suatu sifat positif. Penulis Israel menunjuk kepada sifat lemah lembut ini dengan beberapa kata untuk mengungkapkan sifat lemah lembut termasuk sifat dan karakter mulia dan terpuji. “Anaw” adalah lemah lembut yang lebih cenderung diartikan sebagai “rendah hati”. Anaw ini dipakai untuk Musa sebagai seorang yang lemah lembut (Bilangan 12:3). Musa disimpulkan seorang paling lemah lembut dan berkarakter rendah hati.
Ada pendalaman Alkitab yang menyatakan bahwa kelemahlembutan dan kerendahaan hati Musa adalah penilaian Yosua yang hidup dekat dengan Musa. Kelemahlembutan Musa bersumber dari kepercayaan dan hubungan dengan Allah. Sebagai penyembah Tuhan Musa bebas dari sifat mementingkan diri sendiri yang sempat menempel pada pribadinya saat dididik di istana Firaun. Pertemuan Musa dengan Allah membuatnya mampu melepaskan diri dari ambisi Mesir yang fasik dengan kecenderungan mendominasi dan menguasai orang lain. Percaya lemah lembut, dan kerendahan hati menuntun Musa semakin hidup bersandar kepada Allah.
Alkitab berulangkali menyatakan keberpihakan Allah kepada orang yang rendah hati dan kerendahhatian menuntun orang percaya selalu menempatkan diri berada di pihak Allah. Musa adalah seorang tokoh Alkitab yang dapat dijadikan teladan dalam hal lemah lembut dan rendah hati. Tetapi Musa bukanlah teladan sempurna, faktanya oleh kegagalannya Musa tidak turut memasuki negeri Perjanjian yang diperjuangkannya lebih dari 40 tahun. Tetapi firman Tuhan sangat jelas menyatakan bahwa Musalah manusia terlemah lembut sepanjang zaman. Allah menghendaki supaya semua umat beriman terbentuk menjadi orang yang berkarakter lemah lembut dan rendah hati. Walaupun Musa sudah cukup memadai menjadi teladan kelemahlembutan. Allah menjadi manusia yang sempurna menjadi teladan sempurna bagi kita dalam segala karakter mulia termasuk karakter lemah lembut dan rendah hati.
Nabi Zakaria telah menubuatkan Yesus akan datang sebagai raja yang adil dan jaya serta lemah lembut. Semua manusia sebaiknya menyambut kedatangan-Nya dengan sorak sorai. Bukan hanya Zakaria yang menjelaskan bahwa Yesus adalah teladan sempurna dalam kerendahan hati dan kelemah lembutan. Yesus sendiri menyatakan dalam Matius 11:29 “Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah kepada-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan”. Saat kita berproses menjadi lemah lembut dan rendah hati maka jiwa kita akan tenang dan damai. (MT)
Yesus adalah teladan sempurna dalam hal kelemah lembutan, saat kita meneladani Dia jiwa kita akan tenang dan damai.