MEMPERGUNAKAN KARUNIA
“Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.” (1 Timotius 4:14-15)
Surat kiriman rasul Paulus kepada Timotius sebagai gembala jemaat muda di Efesus adalah pengulangan nasihat-nasihatnya yang disampaikan secara lisan. Allah Roh Kudus mengilhaminya agar ditulis sebagai Firman tertulis yang terdokumentasikan karena penting dan bermanfaat bagi Timotius dan gereja sepanjang zaman. Dalam ke-dua surat kirimannya ini rasul Paulus memberi tugas, tuntunan dan nubuat kepada Timotius secara khusus dan kepada gereja secara umum yang diistimewakan kepada para hamba Tuhan yang terlibat khusus dalam pelayanan gereja.
Tugas adalah mengajarkan firman Tuhan disertai dengan menjaga pengajarannya melalui perbuatan praktis yang bersesuaian dengan ajarannya. Jadi kata dan laku harus selaras sebagai pembawa berita Firman, maka Timotius dan seluruh hamba Tuhan diperlengkapi dengan karunia dalam melaksanakan tugas. Mereka terpanggil berdasarkan nubuat atau firman Tuhan dan didoakan dengan penumpangan tangan oleh penatua atau para hamba Tuhan dan sudah pasti atas restu lembaga seperti gereja lokal hingga sinode.
Rasul Paulus secara tegas mengatakan fakta terjadinya kemurtadan dalam area atau locus pelayanan di mana dan kapan saja. Munculnya pengajar palsu dan juga datangnya serangan kepada para pelayan bahkan fitnah dari gereja lokal. Hal itu tidak boleh melemahkan para pelayan Tuhan tetaplah setia dan jangan lalai dalam mempergunakan karunia.
Kedua surat kiriman ini sangat tepat membayangkan gereja pada akhir zaman. Secara tegas rasul Paulus menyatakan agar menggunakan karunia roh dalam pelayanannya secara rajin dan benar. Benar karena bersemangat mengajarkan kebenaran melakukan kebenaran dengan tekun dan setia. Ketika Rasul Paulus menulis suratnya ini dia sudah menyadari bahwa kematiannya sudah dekat dalam kondisi bermunculannya para hamba Tuhan yang menyalahgunakan karunia untuk melampiaskan hasrat semata dan memperkaya diri agar semakin terkenal.
Rasul Paulus menulis berdasarkan situasi pada zamannya tanpa disadarinya dia telah melukiskan keadaan kekristenan pada abad ke-21 ini. Sebab itu para hamba Tuhan atau Timotius abad 21 hendaklah mempelajari kedua surat Rasul Paulus ini secara mendalam. Hal itu penting karena segala hal yang dinyatakan betul-betul sedang dalam proses pengenapan. Caranya adalah pergunakan karunia secara benar dan hidupi secara tepat. (MT)
Minggu 08 September 2024