PELAYAN SEBAGAI PANGGILAN HIDUP
“Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.” (1 Timotius 4:6)
Surat kiriman rasul kepada Timotius adalah merupakan surat pengembalaan yang memberi penjelasan tentang pelayanan pastoral dalam gereja lokal. Rasul Paulus menugaskan Timotius untuk menggembalakan jemaat Efesus dengan pendampingan sehingga surat kirimannya ini adalah merupakan fakta pendampingannya. Salah satu hal yang selalu diingatkan rasul Paulus adalah agar Timotius sadar bahwa dia adalah pelayan atau dipanggil dan dibentuk untuk menjadi seorang pelayan. Seperti Yesus datang ke bumi bukan untuk dilayani melainkan melayani (Matius 20:28) adalah teladan bagi semua pengikut-Nya bahwa menjadi seorang pelayan merupakan panggilan hidup.
Kita semua dipanggil untuk melayani bukan untuk dilayani. Lebih jelasnya kita semua adalah pelayan yang melayani. Melayani dalam pengertian menghamba bukan menjadi tuan atau ngebos. Rasul Paulus yang sudah lebih dulu menjalani kehidupan sebagai pelayan menasehati anak rohaninya, Timotius agar memposisikan diri sebagai pelayan dalam gereja Tuhan di Efesus. Bukan hanya berstatus pelayan tetapi menghargai panggilan hidupnya sebagai pelayan.
Dalam menjalani kehidupan sebagai pelayan hendaklah terus terpanggil dan terbentuk menjadi seorang pelayan Kristus yang baik. Menjadi pelayan Kristus yang baik berarti berkarakter baik dan mempunyai hubungan dan komunikasi yang baik dengan sesama. Hal ini tentu tidak mudah tetapi bila ada usaha serius untuk membentuk diri bersama Yesus tentu dapat menjalaninya. Tidak sedikit godaan dan cobaan untuk melalaikannya, tetapi kesadaran dan usaha serius untuk menghargai panggilan Kristus akan menjadi dasar dan motivasi yang tepat untuk mencapai terbentuk menjadi pelayan Kristus yang baik.
Kemudian “Terdidik dalam soal-soal pokok iman”. Pada saat Timotius dipercayakan untuk menjadi seorang pelayan di Efesus untuk menjadi terdidik belum mempunyai fasilitas lembaga pendidikan. Cara satu-satunya untuk menjadi terdidik adalah membaca kitab suci seperti yang diperintahkan rasul Paulus kepada Timotius dalam 1 Timotius 4:13-15. Bukan hanya membaca kitab suci tetapi harus tekun mengoperasikan karunia Roh Kudus dalam pelayanan.
Belajar melalui membaca Kitab suci disertai dengan mempraktekkannya menjadi dasar yang kuat untuk tetap hidup menjadi seorang pelayanan Tuhan yang terpanggil untuk melayani. MT
Minggu 23 Maret 2025