MENENANGKAN ANGIN RIBUT
Markus 4:39, 41 “Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: ”Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: ”Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Melalui kuasa-Nya yang lengkap sesungguhnya Yesus telah membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Jadi walaupun Dia menjadi manusia, Dia tetap menyatakan diri melalui kuasa-Nya bahwa Dia adalah Tuhan. Dia membuktikan bahwa Dia tetap memiliki atribut Allah sebagai Yang Mahakuasa, walaupun dalam batas-batas tertentu, karena menjadi manusia. Yesus sendirilah yang membatasi diri-Nya. Dalam pelayanan-Nya Yesus berkuasa menyembuhkan sakit penyakit secara adikodrati, sehingga orang-orang yang disembuhkan mengaku bahwa Dia adalah Tuhan. Kemudian Yesus membuktikan diri bahwa Dia berkuasa atas setan-setan dan roh jahat. Dia berkuasa menyadarkan orang yang kerasukan setelah mengusir roh jahat dan setan yang merasuknya.
Selanjutnya Yesus membuktikan diri, bahwa Dia berkuasa atas kematian sebelum Dia bangkit dari kematian. Dia membangkitkan Lazarus yang sudah dimakamkan selama 4 hari. Betapa banyak orang yang menyaksikannya dan pasti mereka mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, walaupun tidak tercetus melalui perkataan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah Allah membuktikan bahwa Dia berkuasa atas alam. Yesus menggandakan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan mencukupi konsumsi untuk 5.000 orang lebih yang sedang kelaparan adalah salah satu bukti bahwa Dia berkuasa atas alam.
Kemudian Yesus mengubah air menjadi anggur dan berjalan di atas air adalah bukti dan fakta tak terbantahkan bahwa Dia berkuasa atas alam sebagai bukti bahwa Dia adalah Tuhan. Untuk menyempurnakan kuasa-Nya atas alam Yesus pun berkuasa menenangkan angin ribut. Peristiwa yang sangat mengagumkan ini terjadi saat Yesus dan murid-murid-Nya dalam perahu yang diikuti perahu-perahu lainnya untuk menyeberang. Tiba-tiba saja angin taufan mengamuk melanda perahu-perahu itu. Yesus yang satu perahu dengan murid-murid, duduk dan akhirnya tertidur bersamaan saat angin taufan membuat perahu oleng dan murid-murid ketakutan. Saat itulah Yesus segera bertindak menghardik angin taufan itu yang membuat keadaan segera tenang. Para murid yang berada dalam perahu yang lain menjadi sangat kagum. Dari pertanyaan mereka sangat jelas bahwa orang banyak itu mengakui Yesus bukanlah manusia biasa. Dia adalah Tuhan. (MT)
Minggu 19 March 2023