Pesan Minggu Ini

PESAN MINGGU INI 01 DESEMBER 2024

PENDERITAAN TEGURAN YANG MENGUATKAN

“Allah menegur orang dengan mendatangkan penyakit sehingga tubuhnya penuh rasa sakit. Si sakit kehilangan nafsu makan, makanan yang paling lezat pun memuakkan. Tubuhnya menjadi kurus merana, tulang-tulangnya kelihatan semua.” (Ayub 33:19-21)

Pada suatu saat saya mengikuti ibadah perkabungan berupa pemberangkatan jenazah ke pemakaman. Dalam ibadah itu pendeta membuat suatu pernyataan yang mengejutkanku, karena menurutku pernyataan itu tidak tepat dinyatakan pada perkabungan yang membuat keluarga sangat menderita. Sangat menderita karena dua orang anak yang baru saja diwisuda meninggal dengan beda waktu sehari saja sehingga disemayamkan dan dikuburkan dalam waktu yang sama. Pernyataan yang dibuat pendeta itu adalah “Tentu peristiwa ini membuat keluarga sangat menderita, tetapi penderitaan ini terjadi adalah cara Allah berbicara kepada keluarga agar semakin bijak dan kuat menghadapi kesulitan yang masih ada di kemudian hari”.

Pada awalnya saya betul-betul memperhatikan sikap keluarga dalam meresponi pernyataan tersebut. Saya melihat keluarga meresponinya dengan biasa saja tanpa kelihatan ada rasa terganggu. Keterkejutan saya ternyata tak berasalan saat kutahu peristiwa itu terjadi di pinggiran kota Medan. Di Sumatera Utara khususnya Tapanuli biasa menyimpulkan bahwa Allah mengijinkan penderitaan kepada manusia sebagai salah satu caranya menegur, menasehati dan mengingatkan manusia.

Hal yang sama diakui Ayub pada akhir-akhir penderitaannya. Sahabat-sahabatnya menasehati Ayub agar bertobat karena penderitaannya sudah pasti karena dosa kesalahannya kepada Allah. Ayub tidak mengatakan bahwa dia bebas dosa, karena dirinya tetaplah manusia biasa. Elihu berusaha objektif dalam menilai penderitaan Ayub, namun tetap saja mengandung kesalahan. Elihu mengenal Ayub sebagai seorang saleh dan takut akan Tuhan. Elihu membantah tuduhan Bildad, Sofar dan Elifas yang cukup keras menghakimi Ayub atas penderitaan yang dia alami. Tetapi Elihu juga membantah pembelaan Ayub.

Ada satu hal yang dinyatakan Elihu yang cukup mendapat perhatian dari Ayub. Elihu menyatakan “Dengan penderitaan ia di tegur di tempat tidurnya”. Hal itu berarti Allah mengijinkan iblis menyerang Ayub atau Allah memakai penderitaan untuk berbicara kepada Ayub. Tujuan Allah adalah membentuk Ayub agar semakin berhikmat, semakin beriman dan semakin mempunyai jiwa yang kuat.

Sesungguhnya Ayub tidaklah masa bodoh terhadap nasihat-nasihat sahabatnya walaupun dia membantah. Ayub terus saja bertahan menghadapai penderitaan dan menghadapi berbagai tuduhan, juga menghadapi perasaan dan pikirannya sendiri. Dia tetap setia dan diperkuat oleh penderitaannya. MT
Minggu 01 December 2024


[Pesan Mingguan 2023 Selengkapnya]