Pesan Minggu Ini

PENGHAKIMAN VS PENGAMPUNAN

Matius 7:1-2 “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

Salah satu kelemahan manusia secara umum adalah sangat jeli melihat kesalahan orang lain tetapi matanya kabur untuk melihat kesalahan diri sendiri. Bila tidak cepat-cepat membenahi kelemahan ini akan berlanjut dengan kebiasaan gemar mencela kesalahan orang lain tetapi mudah saja mengabaikan kesalahan diri sendiri. Kebiasaan ini sangat buruk dan berbahaya karena berpotensi melumpuhkan kemajuan kerohanian orang percaya. Jadi kelemahan ini hendaklah mendapat perhatian serius bagi semua orang percaya.

Yang pertama penting dilakukan adalah jangan biasakan mencela orang lain tetapi abai terhadap kelemahan diri sendiri. Memang hal ini tidak mudah tetapi bukan berarti tidak bisa. Tetapi sebelum melihat orang lain hendaklah kita bercermin kepada firman Tuhan sebagai standar untuk mengenali diri sendiri. Karena bila kita sudah bercermin kepada Firman pastilah kita mengenal diri yang sesungguhnya masih jauh dari standar hidup benar sesuai dengan Firman. Bila sudah mengenali diri secara tepat sudah pasti kita tidak mudah lagi mencela kesalah orang lain karena sudah melihat kesalahan orang lain itu dalam diri kita sendiri. Yesus memberi pentunjuk yang lebih praktis dengan berkata “Janganlah kamu menghakimi supaya kamu jangan dihakimi”. Yesus selangkah di depan karena langsung pada intinya. Karena bila melihat kelemahan dan kesalahan orang lain ada dua hal yang langsung dilakukan yaitu menghakimi kalau tidak memaklumi yang berlanjut dengan mengampuni. Larangan untuk tidak menghakimi bukan berarti lalai dalam membuat dan melaksanakan peraturan dan disiplin dalam gereja. Sebab bila  tidak ada aturan dan disiplin terhadap pelanggar aturan biasanya akan mengundang berbagai permasalahan-permasalahan buruk dalam gereja Tuhan.

Kemudian tidak menghakimi bukan berarti tidak boleh menggunakan persepsi atau mempertimbangkan nilai pada dosa dan kesalahan orang lain. Karena pada ayat firman Tuhan yang lain justru kita diperintahkan mengenali pengajar palsu dari dosa dan perbuatan mereka. Perlu kita pahami bahwa mengetahui dan mengenal kelakuan dan kesalahan orang lain bukanlah menghakimi. Bila sudah mengetahui bukanlah menghakimi. Bila sudah mengetahui kesalahan orang lain yang penting untuk kita lakukan adalah mengampuni. Yesus melarang untuk menghakimi karena Dia mengetahui bahwa menghakimi biasanya menyakiti orang lain sehingga bukanlah memperbaiki justru cenderung melukai dan memperburuk, karena semua orang termasuk diri kita sendiri tidak suka dihakimi, karena sesungguhnya yang berhak menghakimi hanyalah Tuhan. Sebaliknya bila mengampuni biasanya memperbaiki dan membuka jalan bagi pelaku kesalahan memperbaiki kesalahannya. (MT)
Minggu 17 September 2023


[Pesan Mingguan 2023 Selengkapnya]