Senin 19 Juli 2021
LAMBANG – PERSONAL – OBJEKTIF – TINDAKAN
Lambang : – Personal – Objektif – Tindakan
Bacaan Sabda : Keluaran 7:1-25
Keluaran 7:1-2 “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu. Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya”
Kata lambang tidak ditemukan dalam Alkitab tetapi sangat banyak digunakan dalam Alkitab. Faktanya semua kitab suci agama yang ada penuh dengan lambang-lambang sehingga perlu kesungguhan untuk mempelajarinya agar tidak keliru atau gagal paham. Tentu saja perlu objektivitas dalam menentukan yang mana lambang dan yang mana fakta atau informasi yang nyata. Lambang juga harus dipilah-pilah yang satu dengan yang lain. Karena ada lambang personal, ada lambang objektivitas dan ada lambang yang bersifat tindakan.
Lambang personal. Musa diangkat sebagai Allah bagi Firaun. Dalam hal ini Musa dilambangkan sebagai Allah bagi Firaun, jadi Allah bagi Firaun hanyalah merupakan personal yang dilambangkan sebagai Allah. Artinya Musa dipakai untuk memperkatakan pesan Allah kepada Firaun. Kemudian Harun kakaknya menjadi nabimu. Kita tahu bahwa Musa dan Harun tidak dikategorikan sebagai nabi dalam Alkitab walaupun mereka melakukan fungsi kenabian. Jadi Harun menjadi nabi bagi Musa adalah Harun menjadi juru bicara Musa dalam menghadapi Firaun, karena Musa tidak pandai bicara. Jadi Musa menjadi Allah bagi Firaun dan harus menjadi nabi bagi Musa adalah merupakan lambang secara personal.
Lambang objektif. Seperti lambang-lambang yang tidak personal atau di luar manusia sering juga dipakai dalam Alkitab. Pelangi adalah merupakan lambang berakhirnya murka Allah atas manusia. Ular tembaga adalah lambang kesembuhan dari Allah. Dalam ibadah Israel Mezbah adalah lambang kehadiran Allah dan domba yang disembelih dan dikorbankan adalah lambang pengampunan dan penghapusan dosa.
Lambang tindakan. 10 tulah yang menyerang orang Mesir penuh dengan lambang tindakan Allah untuk menjelaskan kepada Firaun dan Mesir telah salah dalam keyakinan yang mereka anut sebagai bangsa penyembah berhala. Orang Mesir memandang sungai Nil sebagai sumber kehidupan dan kebanggaan yang dipuja dan disembah. Tetapi saat Allah mengubah air menjadi darah di Mesir, maka sungai Nil menjadi sumber bencana. Sepuluh tulah itu adalah merupakan lambang dari tindakan Allah untuk menyatakan kuasa-Nya dan fakta bahwa Allah itu nyata kepada orang Mesir. Saat umat Israel menyeberang laut Teberau di hadapan tentara-tentara Mesir adalah merupakan fakta nyata, bukan cerita fiktif untuk menggambarkan kuasa Allah. Dalam hal ini adalah tindakan Allah dalam fakta nyata bukan lambang.
Jadi sangat perlu bagi pembaca Alkitab untuk memilah-milah mana yang murni lambang mana yang fakta. (MT)
Belajarlah membedakan lambang atau fakta dalam memahami pesan Alkitab.