Jumat 16 Juli 2021
KUTUK – PERKATAAN
Kutuk : – Ucapan bibir – Perkataan – Alat
Bacaan sabda : Zakharia 5:1-4
Kejadian 12:3 “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Bagi orang Israel perkataan bukanlah seperti bunyi dari bibir saja bukan pula ucapan tanpa arti yang keluar dari bibir saja. Bagi mereka perkataan adalah merupakan alat yang disuruh pergi untuk melakukan hal yang bermakna sesuai perkataan tersebut. Contohnya bila saya berkata dalam doa saya berkati jemaat GBI Karang Anyar berarti saya mengirim sebuat alat atau seseorang untuk melakukan tugas memberi hal-hal yang baik dan menyenangkan bagi jemaat GBI Karang Anyar. Hal itu terjadi bila yang mengucapkan kata-kata itu didukung oleh jiwa dan roh secara utuh. Tetapi bila kata-kata itu tak didukung oleh kesungguhan jiwa dan roh yang mengucapkannya berarti perkataan hanylah ucapan atau bunyi yang keluar dari bibir saja.
Ada nasehat kepada orangtua agar tidak pernah mengutuk anak-anaknya walaupun anak-anaknya jahat kepadanya. Karena orang yang terlalu disakiti biasanya akan melibatkan totalitas kehidupannya dalam memperkatakan yang buruk kepada yang menyakitinya. Potensi kata-kata sangat jelas dalam pelayanan Yesus. Semua mujizat kesembuhan yang dilakukan Yesus selalu terjadi oleh perkataan-Nya. Itulah hal yang sangat penting kita pelajari dari Yesus. Dia selalu mengeluarkan kata-kata yang benar dan memberkati. Yesus tidak pernah tergoda untuk mengutuk pembenci-Nya. Dalam Zakaria 5:1-4 gulungan terbang mengarah para penjahat adalah lambang Firman atau perkataan yang disuruh menghukum para penjahat itu. Allah sungguh penuh kemurahan dan panjang sabar. Tetapi ada saatnya zaman kasih karunia berakhir, maka puncak penghukuman akan menimpa dunia. Hal ini memberi pesan penting bagi gereja.
Pada zaman anugerah tak berarti kesempatan hidup dalam dosa, melainkan kesempatan untuk menyingkirkan dosa dan kefasikan dari gereja agar Allah tak meninggalkannya. Firman Tuhan yang ditujukan kepada Abraham bisa diartikan sebagai firman Tuhan yang berlaku universal. Janji untuk memberkati, dan memberkati yang memberkati serta mengutuk yang mengutuk perlu mendapat perhatian dari kita untuk mengingatkan agar jangan sembarangan mengutuk orang. Karena setiap perkataan yang kita ucapkan berpotensi akan menyerang diri sendiri. Sebab itu lebih baik kita mengucapkan perkataan yang positif dan memberkati. Amsal 18:21 “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya”. Jadi penting untuk membiasakan diri untuk memperkatakan yang baik mengenai diri sendiri dan orang lain. Janganlah mengutuk dan memperkatakan yang buruk, karena sangat merugikan diri sendiri. (MT)
Perkatakan berkat kepada orang lain, karena perkataan memberkati itu akan memantul kepada saudara.