Senin 05 Juli 2021
KERUB
Kerub : – Menjaga taman Eden – Tabut Perjanjian – Kitab puitis
Bacaan Sabda : Keluaran 25:10-22
Mazmur 99:1-3 “TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang. TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa. Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia!”
Dalam Alkitab Perjanjian Lama Kerub dikemukakan sebagai mahluk simbolis yang bersifat surgawi. Dalam Kejadian 3:24 Kerub ditugasi sebagai penjaga pohon kehidupan di taman Eden setelah Adam diusir dari taman yang indah itu agar mereka tak boleh masuk lagi untuk memetik dan memakan buah pohon kehidupan. Dosa telah merusak hubungan sempurna manusia dengan Allah. Taman Eden bukan lagi taman yang cocok bagi manusia berdosa dan pohon kehidupan tak boleh lagi dihampiri, hingga Allah harus menugaskan kerub untuk menjaganya. Kerub yang memegang pedang yang bernyala-nyala. Kerub yang mungkin saja ditugaskan untuk menjaga dan melayani Adam, berubah menjadi makhluk surgawi untuk mengusir Adam bila berusaha memasuki taman indah yang diciptakan dan didesain Allah khusus untuk manusia tanpa dosa.
Betapa buruknya kondisi manusia setelah jatuh dalam dosa. Di kemudian hari kerub-kerub dibuat menjadi patung yang memberi simbol sebagai pelindung. Kerub yang ditaruh di atas tabut perjanjian itu adalah simbolis perlindungan Allah kepada benda-benda kudus di dalam tabut perjanjian tersebut. Tentu bukan kerubnya yang melindungi, apabila kerub itu hanya berupa patung, karena kerub itu hanyalah simbol, sebab pelindung sesungguhnya adalah Allah. Bila menjaga taman Eden Kerub langsung dengan pedangnya yang menyala-nyala, tetap saja bahwa dia hanyalah taat kepada perintah Allah. Jadi Allah sendirilah yang memakainya. Gambar-gambar kerub ini di kemudian hari menjadi bagian dari bait suci. Jadi jelas bahwa kerub adalah makhluk simbolis yang sering dibuat menjadi gambar dan patung sebagai simbolis pelindung.
Dalam Kitab Mazmur 99:1, Pemazmur membuat suatu pernyataan bahwa “Allah duduk di atas kerub-kerub maka bumi goyang”. Jadi sangat jelas bahwa kerub sebagai makhluk simbolis adalah makhluk yang berada di bawah kuasa Allah. Allah Yang Maha Agung itu sangatlah mengagumkan dan kudus sehingga nama-Nya haruslah dan sangat layak diperlakukan dengan penuh sembah dan hormat. Allah dan kerub janganlah dibandingkan karena sangat tak sebanding. Saat umat terlanjut mengenal kerub sebagai pelindung dan penjamin kedamaian maka Allah duduk di atasnya untuk mengatakan bahwa bukan kerub tetapi Allahlah pelindung, Allahlah jaminan perdamaian, karena kerub yang sering dilambangkan sebagai makhluk simbolis surgawi bersayap haruslah taat dan tunduk kepada Allah. (MT)
Bukan kerub tetapi Allahlah pelindung yang memakai kerub sebagai perlindungan-Nya.