Sabtu 22 Juni 2024
KEADILAN ALLAH
Bacaan Sabda : 2 Tesalonika 1:1-12
Sabda Renungan : “Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala” (2 Tesalonika 1:6-7)
Penindasan demi penindasan adalah merupakan hal yang biasa dialami umat Tuhan pada awal pertumbuhan gereja. Bahkan fakta sejarahnya nyatakan bahwa gereja bertumbuh bersamaan dengan maraknya aniaya terhadap orang percaya. Tidak mudah bagi orang percaya menerima kenyataan yang menyulitkan hidup dengan berpegang janji bahwa Allah menyertai umat-Nya sampai kesudahan alam. Dalam kondisi disertai Allah hidup bisa teraniaya. Tetapi umat percaya akhirnya menerima fakta penyertaan Allah itu bukanlah berupa kenyamanan tetapi terus maju dan bertumbuh ditengah-tengah ketidaknyamanan. Tujuan rasul Paulus menulis suratnya yang kedua ini kepada jemaat di Tesalonika adalah memberi penghiburan kepada gereja baru yang bertumbuh di tengah-tengah penganiayaan.
Dalam renungan ini ada 2(dua) hal yang dinyatakan rasul Paulus sebagai upaya untuk menghibur :
- Pertama adalah bahwa ada waktunya Allah akan membalas para si penindas. Dalam hal ini rasul Paulus menyatakan Allah itu adil dan Dia sendirilah yang membalas kejahatan. Secara tidak langsung rasul Paulus mengatakan bahwa tidak perlu memberi perlawanan kepada penganiaya karena Allah sendirilah yang bertindak memberi pembalasan. Firman Tuhan tetap dan tak berubah bahwa Dialah yang berperang bagi umat-Nya. Jemaat Tesalonika memilih bertahan dalam penganiayaan. Sikap mereka ini membuktikan keyakinan mereka pada janji dan pembalasan Allah. Allah memberi kasih karunia kepada jemaat Tesalonika untuk beroleh kekuatan dalam menghadapi penganiayaan. Tetapi yang pasti pada keyakinan terakhir tidak seorangpun penjahat yang luput kecuali bila bertobat sebelum hari penghakiman tersebut.
- Kedua adalah Allah memberi kelegaan. Kelegaan adalah merupakan janji Allah kepada umat-Nya yang setia. Kelegaan dapat dialami pengikut Kristus dalam dua dimensi waktu. Waktu kini dalam pergumulan hidup menghadapi berbagai kesulitan. Tuhan memberi kelegaan melalui fakta penyertaannya yang nyata walaupun tidak kasat mata. Pasti karena umat-Nya justru menang menghadapi segala derita yang menerpa dirinya. Kelegan sepenuhnya akan diraih umat Tuhan pada masa yang akan datang bersamaan dengan kedatangan Yesus yang kedua kali untuk menghukum segala kejahatan kelegaan penuh atau kelegaan sempurna saat Kristus dengan kemuliaan-Nya bertemu muka dengan muka dengan umat-Nya dalam kekekalan. (MT)