Jumat 21 Juni 2024
JANGAN PADAMKAN ROH
Bacaan Sabda : 1 Tesalonika 5:12-28
Sabda Renungan : “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.” (1 Tesalonika 5:16-22)
Melalui salam terakhirnya rasul Paulus secara tegas memberi nasihat-nasihat yang sangat mudah dipahami dan dapat segera dipraktekkan dalam hidup sehari-hari. Tetapi untuk mempraktekkannya haruslah hidup dalam suasana mempunyai semangat rohani yang terjaga dengan baik. Bersukacita dalam Tuhan, hidup bergaul dengan Tuhan dan memiliki hati yang meluap dengan rasa syukur kepada Tuhan.
Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian bagi semua pengikut Kristus yaitu jangan memadamkan roh dan jangan meremehkan nubuat-nubuat, dapat dijelaskan seperti ini :
- Memadamkan roh. Rasul Paulus memakai istilah memadamkan roh karena Roh Kudus sering disimbolkan dengan api. Roh Kudus juga memberi karunia-karunia untuk melengkapi pelayanan dan buah-buah berupa karakter yang benar dan baik. Dengan demikian memadamkan Roh dapat diartikan tidak mewujudkan semangat dalam membangun iman, yang dapat juga diartikan menolak karya Roh Kudus untuk terus mau dan bersemangat untuk membangun iman. Kemudian memadamkan Roh adalah juga menolak mengunakan karunia Roh yang sudah jelas-jelas diberikan Roh kepada orang percaya sesuai dengan kehendak Roh. Mungkin ada banyak alasan untuk tidak menggunakan karunia itu tetapi apapun alasannya tetaplah bersikap baik walaupun sudah dipenuhi Roh Kudus tetapi tetap berperilaku buruk seperti sombong, hal itu terkategorikan memadamkan Roh.
- Meremehkan nubuat. Dalam persekutuan umat saat ibadah sering juga ada yang bernubuat, tetapi karena sering terjadi nubuat-nubuat palsu karena dibuat-buat maka terjadilah sikap meremehkan nubuat. Sikap ini sangat tidak patut karena orang percaya diperintahkan menguji nubuat bukan meremehkan nubuat. Menolak nubuat boleh tetapi setelah diuji lebih dulu. Untuk menguji nubuat adalah dengan cara menyesuaikannya dengan firman Tuhan tertulis yaitu Alkitab. Kalau bertentangan dengan firman Tuhan bisa ditolak. Tetapi jangan sampai meremehkan. Pada saat umat menguji nubuat berarti memberi respon yang benar dapat juga diartikan menghargai nubuat bukan meremehkannya.
Jadi hindarilah sikap memadamkan Roh dan meremehkan nubuat karena kedua-duanya adalah karunia Tuhan untuk membangun gereja-Nya.(MT)