Minggu 16 Juni 2024
MENGHADAPI SERANGAN IBLIS
Bacaan Sabda : 1 Tesalonika 2:17-3:5
Sabda Renungan : “18Sebab kami telah berniat untuk datang kepada kamu – aku, Paulus, malahan lebih dari sekali –, tetapi Iblis telah mencegah kami. 19Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? 20Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.” (1 Tesalonika 2:18-20)
Pekabaran Injil oleh para rasul mendapat berbagai hambatan. Ada hambatan secara agamis dari pihak Yahudi tetapi ada juga hambatan politis dari pihak Romawi. Kedua hambatan ini terus terjadi dan bisa dimaklumi karena Injil dianggap mengganggu kepentingan. Jadi gerejalah yang harus bijaksana, harus cerdas dan juga tulus dalam menghadapinya. Tetapi rasul Paulus juga menjelaskan fakta adanya hambatan yang datang dari iblis. Rasul Paulus sangat yakin bahwa kebenaran Alkitab akan selalu mendapat perlawanan dari iblis sebagai kuasa kegelapan yang biasanya bekerja secara rahasia bukan secara langsung. Iblis adalah kuasa yang selalu melakukan perlawanan dan serangan kepada orang percaya yang setia.
Cara kerja iblis itu agak susah ditebak karena iblis bisa memakai kekuatan-kekuatan yang ada menjadi alatnya untuk menyerang. Walaupun demikian tetap saja orang percaya tidak boleh mengambing hitamkan iblis atas segala sesuatu hambatan terhadap pekabaran Injil.
Ada beberapa hal yang perlu dipahami orang percaya dalam menghadapi serangan-serangan yang dilancarkan oleh iblis :
- Pertama, kadang-kadang Allah mengizinkan iblis untuk menyerang orang percaya. Dengan caranya iblis berusaha menghalang-halangi orang percaya untuk melakukan hal-hal yang baik, benar dan berguna untuk mentaati Allah. Dalam hal ini Allah bermaksud melatih orang percaya untuk berperang melalui doa peperangan untuk menghancurkan kuasa iblis. Dan Allah mengizinkan iblis untuk mencobai orang percaya. Dan bila orang percaya tetap setia pada Allah dan firman-Nya, maka iblis pun kalah.
- Kedua, orang percaya haruslah tetap percaya bahwa di dalam Kristus iblis adalah musuh yang sudah kalah. Kuasa iblis selalu tunduk kepada kuasa Allah. Ayub menderita oleh serangan iblis tetapi iblis tak berkuasa untuk menghancurkannya karena Allah telah memberi batas-batas kepada kuasanya. Bila terus setia kepada Allah dalam melawan serangan iblis maka Allah akan membatalkan tujuan iblis dan membalikkannya menjadi kebaikan bagi orang percaya dan bagi kerajaannya.
- Ketiga, doa adalah senjata rohani yang berdampak pada kehidupan yang mengalahkan iblis. Perlawanan iblis itu tak boleh diremehkan tetapi tidak perlu ditakuti. Dia memang selalu berusaha menyerang saat kita lemah. Sebab itu haruslah selalu berjaga-jaga dan berdoa. Kehidupan doa adalah senjata yang menghancurkan kuasa iblis. Jadi berdoalah selalu layaknya kita bernafas. Tidak salah bila dinyatakan bahwa doa adalah nafas hidup orang percaya. (MT)