Jumat 14 Juni 2024
INJIL DAN KUASA ROH KUDUS
Bacaan Sabda : 1 Tesalonika 1:1-10
Sabda Renungan : “Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.” (1 Tesalonika 1:4-5)
Rasul Paulus mendirikan gereja Tesalonika pada perjalanan misionernya yang kedua. Tesalonika adalah kota pelabuhan yang terkemuka di Makedonia. Tesalonika dihuni masyarakat Yahudi yang kuat. Dan masyarakat Yahudi ini sangat mempersulit kehidupan gereja tetapi gereja yang dipersulit itu tak terhentikan melainkan tetap bertahan dan bertumbuh. Fakta bertumbuhnya gereja di Tesalonika sangat mengagumkan rasul Paulus karena sesungguhnya umat Yahudi berusaha keras untuk menghentikan pemberitaan Injil di Tesalonika. Rasul Paulus terpaksa meninggalkan Tesalonika karena terjadi huru hara untuk menangkap rasul Paulus.
Ada yang mengatakan bahwa pemberitaan Injil di Tesalonika dihentikan sebelum waktunya. Hal itu menjelaskan bahwa Roh Kudus terus berkarya dalam satu wilayah saat Injil sudah diberitakan. Jadi Rasul Paulus sangat mengagumi karya Roh Kudus di Tesalonika. Rasul Paulus menyatakan kekagumannya dengan membuat pernyataan Alkitabiah bahwa Allahlah yang memilih jemaat Kolose untuk menjadi milik-Nya. Kalau Allah yang memilih tak ada kuasa dan kekuatan yang mampu merampas dan memisahkannya dari Allah.
Karena Injil telah membuat mereka berbalik dari dosa dan hidup bagi Allah. Injil diberitakan bukan dengan kata-kata, dan kekuatan manusia yang terbatas tetapi dengan kekuatan dan kuasa Roh Kudus. Bila Injil diberitakan dengan kuat kuasa Roh Kudus, maka beritanya bernilai abadi dan keselamatan yang diterima oleh orang percaya adalah keselamatan yang kokoh dan pasti. Penerima Injil itu akan menjadi seorang yang taat firman dan juga pelaku firman.
Seperti jemaat Tesalonika yang tidak mundur kendatipun berada dalam tekanan aniaya yang sangat berat. Kota Tesalonika selalu ada dalam hati rasul Paulus, karena waktu yang digunakan rasul Paulus memberitakan Injil sangat singkat. Sempat juga rasul Paulus beranggapan bahwa pemberitaannya tidak menghasilkan apa-apa karena langsung mendapat tekanan sebelum umat mengetahui berita Injil itu lebih dalam. Tetapi sejarah membuktikan bahwa gereja berdiri dan bertumbuh juga di Tesalonika. Rasul Paulus mendapatkan kabar dari Timotius mengenai keadaan jemaat sehingga dia menulis surat untuk mengungkapkan sukacitanya yang sangat besar dan meluap atas keteguhan iman jemaat Tesalonika.
Kemudian rasul Paulus ingin menulis untuk memperdalam pemahaman mereka tentang kehidupan menurut Kristus, khususnya mengenai kekudusan dan kesalehan hidup. Dengan sukacita dia menjelaskan pengharapan abadi bagi orang percaya walaupun menghadapi fakta kematian. (MT)