Rabu 12 Juni 2024
MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN TUHAN
Bacaan Sabda : Kolose 4:2-6
Sabda Renungan : “2Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. 6Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” (Kolose 4:2, 6)
Hidup dalam dunia ini kita sangat membutuhkan bimbingan Tuhan dalam membangun hubungan dengan Tuhan, diri sendiri dan sesama dengan baik dan benar adalah kesaksian hidup yang sangat penting. Rasul Paulus sangat memahaminya sehingga Roh Kudus memberi inspirasi kepadanya untuk disampaikan kepada umat Kristen sepanjang masa:
- Pertama, semua orang percaya harus membangun hubungan dengan Tuhan secara baik dan benar dengan hidup bertekun dalam doa. Umat yang tekun berdoa adalah pribadi yang memposisikan dirinya secara sikap menyembah, menyerah, berharap dan bersandar kepada Tuhan. Bila bertekun dalam doa berarti membangun hubungan secara benar kepada-Nya dengan sikap yang benar. Dapat juga dikatakan menikmati fasilitas yang diberikan Tuhan untuk tetap mempunyai kedekatan hidup kepada-Nya. Itulah sebabnya berdoa itu sudah merupakan mujizat yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya. Jadi semua umat Tuhan yang memanfaatkan fasilitas mujizat ini akan terbangun menjadi anak Tuhan mempunyai hubungan yang harmonis dengan-Nya bahkan hubungan yang semakin intim dengan-Nya.
- Kedua, semua orang percaya harus membangun hubungan dengan diri sendiri secara baik dan benar melalui hidup berjaga-jaga dan bersyukur. Berjaga-jaga adalah menjaga diri supaya jangan terseret kepada berbuatan dosa yang pada akhirnya semakin jauh dari Tuhan. Kemudian dalam membangun hubungan dengan diri sendiri adalah “Jadilah menjadi pribadi yang bersyukur”. Bersyukur atas diri sendiri sebagai pemberian Allah yang mempunyai kelebihan tetapi juga mempunyai kekurangan.
- Ketiga, semua orang percaya harus membangun hubungan dengan sesama secara baik dan benar dengan cara berbicara kepada sesama dengan penuh kasih. Ada kata bijak “Hendaklah kamu berbicara dengan hati lebih banyak daripada berbicara dengan mulut”. Melalui kata-kata bijak ini hendak menyerukan agar hati-hati dalam berbicara sebagai alat untuk membangun hubungan yang baik dengan sesama. Biasanya kalimat-kalimat yang kita gunakan dalam membangun hubungan dengan sesama tak perlu panjang lebar bila didasarkan pada kasih. Kemudian sudah pasti sangat selektif dalam memilih kata-kata. Alasannya adalah kita harus siap mempertanggungjawabkan setiap kata-kata yang digunakan untuk membangun hubungan dengan sesama. Sebab itu berbicaralah dengan hati yang mengasihi. (MT)