Sabtu 08 Juni 2024
MENOLAK FILSAFAT AGAMA
Bacaan Sabda : Kolose 2:8-23
Sabda Renungan : “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan” (Kolose 2:8-9)
Pada zaman pertumbuhan gereja bersamaan dengan bermunculannya para filsuf karena filsafat menjadi ilmu yang sangat diminati. Filsafat adalah suatu usaha manusia untuk mencari kebenaran dan juga mencari keselamatan sehingga terus di dalami dan diajarkan secara turun-temurun. Bersamaan dengan perkembangan gereja, maka untuk mendekatkan filsafat kepada ajaran gereja maka filsafat yang diminati adalah filsafat yang muncul dan berkembang yaitu filsafat agama. Itulah sebabnya, rasul Paulus mengingatkan agar waspada terhadap filsafat agama sebagai bentuk tradisi yang menekankan usaha-usaha manusia melepaskan diri dari Allah untuk mencari keselamatan di luar ajaran firman Allah.
Dari dulu sampai sekarang hingga pada masa-masa yang sangat jauh ke depan filsafat adalah ancaman terbesar dalam kekristenan. Filsafat humanisme adalah merupakan ancaman terbesar karena tampil sangat memenuhi selera manusia pada umumnya. Padahal humanisme menyebar pemahaman yang sangat bertentangan dengan firman Tuhan. Para humanis mengajarkan bahwa manusia bukanlah ciptaan Allah. Manusia, alam semesta dan segala sesuatu hanyalah zat dan tenaga yang terbentuk secara kebetulan. Manusia bukanlah ciptaan Allah yang berkepribadian melainkan hasil proses evolusi yang untung-untungan. Manusia dengan kemampuan berpikir yang mumpuni berhak berpendapat dan sangat berpotensi menemukan pendapat dan penemuan yang baru.
Tetapi sesungguhnya Allahlah sumber pengetahuan yang membuat manusia mampu memperoleh penemuan-penemuan dan pendapat-pendapat yang baru. Paham humanis ingin menjadikan manusia sebagai otoritas tertinggi dan berusaha menjadikan pendidikan sekuler semata untuk menjadi standar moral bagi manusia. Menurut mereka tidak ada standar moral yang mutlak, karena standar moral ditetapkan oleh apa yang membahagiakannya. Alkitab sangat menolak humanisme sebagai suatu filsafat agama yang berusaha menggantikan kebenaran Allah dengan dusta.
Jadi rasul Paulus mengangkat keutamaan Kristus untuk melawan filsafat agama. Demikian jugalah umat Tuhan masa kini istimewa para pemimpin rohani agar tegas melawan humanisme dengan mengingatkan kesalahannya karena pengaruhnya sangat merusak. Fokuslah mengutamakan Kristus dan ajaran-Nya serta semakin mengenal-Nya. (MT)