Selasa 04 Juni 2024
KEPUASAN HATI
Bacaan Sabda : Filipi 4:10-23
Sabda Renungan : “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.” (Filipi 4:19-20)
Pada akhir-akhir surat kirimannya kembali rasul Paulus menyatakan sukacita dan kepuasan hatinya kepada jemaat Filipi. Jemaat Filipi cukup berhasil menepis pengajaran menyimpang karena mentaati berbagai petunjuk yang tepat dan benar dari rasul Paulus. Kemudian jemaat Filipi pun ternyata adalah merupakan jemaat yang suka berbagi dan ambil bagian dalam mendanai pemberitaan Injil dengan cara memberi persembahan mendukung rasul-rasul termasuk rasul Paulus. Paulus sudah terbiasa mencukupkan diri dengan apa adanya karena sudah sangat terbiasa hidup sederhana.
Rasul Paulus menyatakan ada tiga sumber rohani ajaib yang membuat umat mempunyai sukacita dan juga kepuasan hati :
- Pemeliharaan Allah yang nyata dan selalu tersedia (ayat 10). Dalam kemajuan ilmiah dan ekonomi sering orang tak peduli lagi kepada pemeliharaan Allah, karena merasa sudah mampu mencukupkan kebutuhan melalui usaha-usaha, kerja keras. Tetapi faktanya hidup terpelihara dengan baik bukan saja tercukupkannya kebutuhan-kebutuhan jasmani. Jadi pemeliharaan Allah adalah pemeliharaan holistik karena menyangkut dengan damai sejahtera keamanan kekuatan dan sukacita. Kasus Yusuf yang diutus Allah mendahului saudara-saudaranya ke Mesir adalah cara Allah memelihara satu keluarga yang jauh ke depan menjadi satu bangsa. Allah memelihara berdasarkan kasih kuasa dan kemahatahuan-Nya.
- Rencana-Nya yang tak pernah gagal. Orang-orang yang dekat dengan Paulus sangat mengagumi Paulus karena di mana, bagaimana dan dalam kondisi apapun dia tidak pernah mengeluh. Kebahagiaan dan sukacitanya tidak tergantung kepada keadaan, karena sumbernya adalah sesuatu yang mendalam, sehingga dia melihat dari sudut rencana Allah atas hidupnya yang tak pernah gagal. Rencana Allah yang tak berubah itu adalah kesejahteraan dan keselamatan yang abadi dan pasti.
- Janji-janji Allah yang tak pernah berubah. Ketika jemaat Filipi memberi persembahan kasih kepada Paulus ia tidak menganggap pemberian itu sekedar berasal dari Filipi. Dia melihatnya sebagai penggenapan janji Allah yang selalu bersedia mencukupkan kebutuhannya. Allah pasti menggenapi segala kebutuhan hamba-hamba-Nya menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya. Janji-Nya itu tidak berubah. Tetapi ingat, Allah tidak pernah berjanji memenuhi keinginan dan ketamakan hamba-Nya. (MT)