Sabtu 01 Juni 2024
TERUS BERLARI
Bacaan Sabda : Filipi 3:12-16
Sabda Renungan : “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3:13-14)
Rasul Paulus melihat dirinya sebagai seorang pelari dalam perlombaan. Dia bagaikan pelari marathon yang mengatur dan mengeluarkan seluruh tenaga dan kemampuannya mencapai garis tuju terakhir. Sebagai seorang pelari yang berlomba tentu dia ingin jadi pemenang. Seperti rasul Paulus semua orang Kristen ingin menjadi “Orang Kristen yang menang”.
Ada beberapa syarat yang harus dimiliki orang Kristen untuk meraih kemenangan :
- Pertama adalah ketidakpuasan (ayat 12-13). Banyak orang Kristen cepat-cepat puas dan merasa sidah cukup karena membandingkan dirinya dengan kristen yang lain. Biasanya yang dijadikan pembanding dirinya dengan Kristen yang lain. Biasanya yang dijadikan pembanding untuk dirinya adalah orang-orang Kristen yang lamban dan tidak menunjukkan kemajuan. Membandingkan diri dengan mereka yang lamban bukan saja membuat diri berpuas diri tetapi hati mengarah kepada kesombongan. Rasul Paulus tentunya tak membandingkan dirinya dengan Yesus melainkan membandingkan diri kini dengan diri ke depan yang harus terus semakin maju, semakin kudus dan semakin mengasihi.
- Kedua adalah kebulatan tekad menuju arah yang benar (ayat 13b-14). Orang yang belum selamat dikuasai oleh masa lampau tetapi orang-orang yang sudah memperoleh keselamatan melihat dan melangkah kedepan. Melangkah ke depan bagaikan pelari dalam satu perlombaan yang mengarahkan hidupnya ketitik tuju yang benar. Taat dan tekad untuk terus maju dalam perlombaan iman serta memandang Yesus untuk memperoleh mahkota sorgawi sangatlah penting. Karena dalam perjalanan berbagai gangguan, godaan dan cobaan selalu saja menghadang.
- Ketiga adalah disiplin. Tidak cukup berlari sekuat tenaga dengan ketaatan dan tekad bulat untuk terus melaju ke titik tuju. Sekali melakukan pelanggarn kepada aturan sangat fatal akibatnya. Juri-juri Yunani pada masa Paulus sangat ketat memegang aturan, jadi setiap pelanggaran aturan didiskualifikasi tanpa ampun. Biasanya wakil negara tidak kehilangan kewarganegaraannya tetapi dianggap mencemarkan negaranya.
Betapa pentingnya orang Kristen mentaati peraturan rohani yang Alkitabiah sebagai standar moral dalam bersikap. Cerita Alkitab diisi dengan memulai pertandingan dengan berhasil tapi gagal menuju akhir karena meremehkan peraturan-peraturan Allah. Setiap pelayan Tuhan haruslah tetap menguasai diri dalam segala hal agar tak jatuh di akhir. (MT)