Sabtu 30 September 2023
MASA KESUNYIAN SEAKAN ALLAH DIAM
Dalam 1 Raja-raja 19 dikisahkan tentang nabi Elia melihat berbagai manifestasi tanda-tanda kehadiran Allah seperti angin kencang yang membela gunung-gunung, gempa yang dahsyat serta api yang membakar, tetapi ternyata Allah tak ada dalam gejala alam yang sering dipahami nabi Elia sebagai tanda kehadiran Allah. Kemudian saat tak ada manifestasi yang hebat justru yang ada hanyalah angin sepoi-sepoi basah yang sangat tenang dan menciptakan suasana yang terasa sunyi, dari situlah Allah hadir dan berbicara kepadanya. Kehadiran dan tindakan Allah itu tak dapat diatur-atur, diteorikan dan dianalisa. Mulai dari Maleakhi sampai kelahiran Yesus adalah masa kesunyian yang panjang, dimana Allah seakan-akan diam tetapi sesungguhnya Dia terus bertindak dan berkarya tanpa harus banyak bicara dan tanpa utusan yang menceriterakan atau mengumumkan karya-Nya. Sejarah terus berjalan dengan periode demi periode.
Habis periode Persia (450 – 166 SM). Periode ini orang Yahudi mengalami penindasan berat. Walaupun Wangsa Ptolemeus toleran kepada Yahudi, tetapi raja-raja Seleukus memaksakan Yahudi menerima Helenisme. Salinan-salinan kitab suci harus dibinasakan karena undang-undang dijalankan ketat yang membuat tindakan kepada Yahudi sangat kagum. Pada saat itulah bangsa Yahudi memberontak dibawahi pimpinan Yudas Makabe. Tetapi pemberitaan ini membuat segala sesuatu yang berhubungan dengan Yahudi dihancurkan. Akhirnya adalah periode Roma (63 SM).
Pada tahun 63 Sm Pompeus Jenderal Romawi merebut Yerusalem dan propinsi-propinsi di Palestina tunduk kepada Romawi . Pada waktu Yesus lahir Herodes Agung memerintah seluruh Palestina. Dalam masa sunyi yang seakan-akan Allah tak bertindak sesungguhnya yang terjadi adalah Allah terus berkarya dalam sejarah untuk menjaga firman-Nya dan janji-Nya tentang kedatangan Yesus ke dunia. Penguasa-penguasa dunia berusaha melenyapkan Alkitab yang masih dalam bentuk salinan-salinan, justru pada masa itulah terhimpun Alkitab Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (septuaginta).
Penghancuran-penghancuran kepada Yahudi terus berjalan tetapi Yesus lahir dari dinasti Daud tetap saja tak dapat dibatalkan karena Allah terus bertindak melalui sejarah bangsa-bangsa agar firman yang tertulis terjaga dan firman yang menjadi manusia terlaksana. Dalam hal ini yang terjadi dalam perjalanan sejarah manusia adalah Allah terus bertindak dan berkarya dalam sejarah secara sunyi tetapi Firman dan janji-Nya tetap tergenapi. (MT)