Kamis 28 September 2023
TAAT DAN SETIA FIRMAN
Bacaan Sabda : Maleakhi 4:1-6
“Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” (Maleakhi 4:5-6)
Hari itu datang oleh nabi Maleakhi mengacu kedatangan Kristus yang pertama dan kedua. Perpaduan ini sering bahkan hampir selalu tampak pada nubuat para nabi dalam Perjanjian Lama. Hal itu terjadi karena “hari Tuhan” adalah pembebasan dan keselamatan untuk semua umat yang mengasihi Dia dan selalu membangun hubungan yang semakin dekat dengan Dia. Kemudian nabi Maleakhi memberi penjelasan bahwa untuk selamat pada hari Tuhan, umat-Nya harus taat pada firman-Nya. Ingat umat Allah dalam segala zaman, tentu termasuk gereja Tuhan sebagai umat Allah Perjanjian Baru selalu dituntut untuk bertanggungjawab mentaati tuntutan-tuntutan moral yang secara terus menerus disuarakan dalam Alkitab sebagai pesan moral. Satu keseluruhan nilai dari Kejadian – Wahyu.
Nabi Maleakhi mendapat pesan dari Allah untuk disampaikan kepada semua umat pada segala zaman. Pesan-Nya itu adalah Allah mengutus nabi Elisa menjelang datangnya “Hari Tuhan”. Bila dikaitkan dengan kedatangan Yesus yang pertama nabi Elia ini diwakili oleh Yohanes Pembaptis sebagai pelopor yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus. Tetapi bila dihubungkan dengan kedatangan Yesus yang kedua maka banyak yang percaya bahwa nabi Elia akan betul-betul muncul ke bumi pada masa kesengsaraan sebagai salah satu saksi dari 2 saksi yang disebutkan dalam Wahyu 11:3. Tetapi ada pesan yang perlu dengan kemunculan nabi Elia yang secara khusus membenahi kehidupan keluarga khususnya memulihkan hubungan antar sesama. Pesannya adalah tidak akan ada berkat dari Allah berupa hidup sejahtera sejati bila umat-Nya tidak menjadikan kuasa Allah, kasih dan kesetiaan menjadi prioritas mutlak dalam gereja-Nya. Kemurnian dan kebenaran kasih dalam rumah tangga bukan hanya dipertahankan tetapi harus dibangun dan ditingkatkan.
Selanjutnya perlu dipahami bahwa yang penting utama bertanggungjawab untuk menerapkannya adalah para bapa-bapa dalam gereja Tuhan. Sebab itu para ayah harus mengasihi anak-anakmnya dengan wujud mendidik, mendoakan dan menjadi teladan dalam hidup takut akan Tuhan. Dan yang paling penting adalah para gembala dan para pendeta haruslah yang pertama dan utama menerapkan pesan nabi Elia ini dalam kehidupan sehari-hari untuk memberi teladan. (MT)