Senin 25 September 2023
PERNIKAHAN SALING SETIA
Bacaan Sabda : Maleakhi 2:1-17
“Dan kamu bertanya: ”Oleh karena apa?” Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu. Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.” (Maleakhi 2:14-15)
Pada saat kehidupan iman sudah merosot sangat berimbas kepada nilai moral dan tatanan hidup bermasyarakat termasuk ke dalam tatanan hidup berkeluarga. Para imam mencemarkan hidup pelayanan dan lalai dalam mengajarkan kebenaran kepada umat melalui perkataan dan keteladanan hidup. Dalam kehidupan sosial para imam membeda-bedakan perhatian dengan cara memandang muka. Perlakuan terhadap orang kaya sangat hormat sedangkan kepada orang miskin cenderung menghina.
Dengan tegas Maleakhi mengecam umat karena melakukan pelanggaran ganda yaitu perkawinan campuran dan dengan sangat mudahnya para suami menceraikan istrinya. Perkawinan umat beriman kepada wanita penyembah berhala adalah suatu pelanggaran serius kepada hukum taurat, tetapi juga dilarang karena hal itu membuka peluang kepada kejatuhan dan juga mendatangkan kesulitan bagi yang melakukannya. Kemudian kesetiaan suami istri adalah hal yang harus dibangun dalam hidup pernikahan Kristen sehingga tak boleh adanya penceraian selain karena diceraikan oleh kematian. Pada zaman nabi Maleakhi banyak laki-laki umat beriman tidak setia kepada istri yang sah karena dinikahi pada masa mudanya dengan ikatan Firman disertai janji saling setia satu sama lainnya. Ada banyak suami menceraikan istrinya karena ingin menikah dengan perempuan lain. Tuhan sangat benci perbuatan yang dilandasi keinginan menyimpang dan mementingkan diri sendiri ini. Allah selalu ikut terlibat dalam kesatuan suami istri karena Dia sangat mementingkan kesatuan itu. Bila penting bagi Allah hendaklah penting juga bagi kita.
Dosa perceraian ini adalah hal yang membuat Allah tak mendengarkan doa mereka. Allah membenci perceraian, jadi apa yag dibenci Allah mengatakan bahwa menceraikan istri adalah suatu kekerasan yang sangat melukai keluarga besar. Melukai hati istri dan melukai hati anak-anak dan sesungguhnya melukai diri sendiri. Dalam pandangan Allah menceraikan istri sama dengan menciderai rasa keadilan yang terus terjadi dari generasi ke generasi. Penceraian begitu buruknya sehingga tergolongkan pembunuhan karakter yang diceraikan. Jadi bagi semua orang percaya kuduskan pernikahanmu dengan hidup suami istri yag saling cinta dan saling setia. (MT)