Minggu 24 September 2023
KASIH DAN IMAN YANG PUDAR
Bacaan Sabda : Maleakhi 1:1-14
“Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi. Aku mengasihi kamu, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami? Bukankah Esau itu kakak Yakub? demikianlah firman TUHAN. Namun Aku mengasihi Yakub.” (Maleakhi 1:1-2)
Nabi Mikha bernubuat 100 tahun setelah paska pemulangan pertama umat Yehuda dari negeri pembuangan. Setelah 100 tahun rupanya para orang Yehuda yang pulang dari pembuangan itu mengalami kemerosotan iman. Mereka mulai meragukan kasih Allah kepada mereka. Hal itu membuat mereka mulai meninggalkan ketaatan kepada Allah, karena menganggapnya tidak ada faedahnya. Karena iman kepada Allah sudah memudar ibadah pun berubah fungsi, bukan lagi dengan sikap mentaati Allah melainkan hanya kebiasaan-kebiasaan tanpa perasaan dan hubungan dengan Allah. Mulai acuh dan abai terhadap firman yang disusul dengan mudahnya mereka melakukan kejahatan dan dosa.
Nabi Mikha diperintahkan Allah menegur umat-Nya agar mereka bertobat dari dosa-dosa mereka yang terkategorikan sebagai dosa kemunafikan. Pada awal pulangnya dari pembuangan umat-Nya menanggapi dengan semangat mengasihi Allah, ternyata kasih mereka semakin pudar seiring berjalannya waktu. Berkurangnya kasih dan iman kepada Allah disusul dengan ibadah yang suam dan ketidaksediaan untuk mentaati firman Allah. Untuk mendahului teguran kepada umat-Nya. Allah menyatakan kesungguhan-Nya untuk tetap mengasihi umat-Nya. Tetapi juga menyatakan bahwa Allah mengetahui umat-Nya mulai meragukan kesungguhan Allah mengasihi mereka. Dan keraguan mereka disusul dengan sikap menuduh Allah tidak setia pada janji-janji-Nya. Allah secara tegas menyatakan bahwa umat itu tetap terpelihara adalah merupakan tindakan Allah berdasarkan kasih-Nya kepada umat-Nya, tetapi tetap mengasihi umat-Nya, tetapi umat-Nya lalai dalam mengasihi dan menghormati Allah. Allah mengingatkan mereka dengan mengangkat pemilihan Allah kepada Yakub bukan kepada Esau.
Dalam hal ini Allah ingin menyadarkan umat-Nya masih setia menjadikan Yakub dan keturunannya menjadi penyandang janji Allah. Allah mengingatkan mereka agar tetap bersikap seperti Yakub jangan seperti Esau yang menolak penyandang janji Allah. Allah menyatakan bahwa nama-Nya besar di antara bangsa-bangsa (ayat 11). Allah mengingatkan Israel umat-Nya walaupun umat-Nya meragukan dan tak mentaati-Nya semua bangsa akan menyambut kuasa dan kasih-Nya. Allah sudah mulai membuka bahwa semua bangsa termasuk keturunan Esau adalah merupakan tujuan kasih-Nya dan terbuka menerima janji Allah. (MT)