Jumat 22 September 2023
JANGAN RAGU FIRMAN TUHAN
Bacaan Sabda : Zakaria 13:1-9
“Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!” (Zakaria 13:9)
Sumber bagi keluarga Daud adalah suatu peristiwa besar akan terjadi penyucian besar bagi umat Israel, yaitu penyucian dosa mereka menyalibkan Tuhan Yesus, tetapi juga di sana semua orang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat secara pribadi. Kemudian hari itu juga para nabi-nabi palsu akan merasa malu dengan status nabinya. Pada saat itu Allah akan menyingkapkan kepalsuan mereka sehingga merasa malu dan mengaku diri petani dan bukan nabi. Para nabi palsu Perjanjian Lama sudah mengalaminya dan akan tiba pada para hamba Tuhan atau pendeta akhir zaman ini hendaklah berbenah diri sebelum saatnya tiba. Para pemimpin rohani kini hendaklah sadar akan tiba waktunya kepalsuan akan disingkapkan. Sebelum diuji oleh situasi zaman hendaklah kini menguji sendiri. Jadilah bertanggungjawab atas status apapun yang kini disandang.
Zakaria mengingatkan sikap umat yang sudah menyalibkan Yesus akan ketidak-mengertian mereka atas nubuat kedatangan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, sehingga umat-Nya justru menyalibkan-Nya. Gembala yang paling karib dengan Allah itu adalah nubuat kedatangan sang Mesias, Gembala yang dipukul atau disalibkan oleh umat-Nya atau pada saat dipukul murid-murid-Nya akan meninggalkan-Nya. Nubuat ini tergenapi saat terjadinya perserakan orang Yahudi dan kedepannya lagi adalah perserakan murid-murid Yesus. Akurasi penggenapan nubuat ini betul-betul menjelaskan kemutlakan kebenaran firman Tuhan.
Buat kita, umat Tuhan akhir zaman ini hal akurasi penggenapan nubuat ini dasar untuk sangat yakin memberitakan firman Tuhan, tak boleh ada sedikit keraguan. Nubuat akan adanya pengujian harus dipegang erat-erat karena sudah berulangkali terjadi dalam perjalanan sejarah gereja. Tetapi tentang Allah menaruh sepertiga ke dalam api mengacu pada masa kesengsaraan yang terjadi pada akhir zaman. Umat Yahudi yang ragu-ragu dan tidak percaya dan tidak dileyapkan. Tetapi bila diterapkan kepada gereja Tuhan maka akan ada sebagian besar orang percaya yang binasa karena ragu-ragu atau hanya sekedar beragama tidak mempunyai kedekatan hidup dengan Tuhan. Sebab itu penting terus hidup intim dengan Tuhan. (MT)