Kamis 21 September 2023
ALLAH MENGALAHKAN MUSUH
Bacaan Sabda : Zakaria 12:1-14
“Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.” (Zakaria 12:10)
Zakaria sangat konsisten menubuatkan hal-hal yang terjadi kepada umat Allah pada akhir zaman. Pada akhir zaman akan terjadi bahwa semua bangsa akan bersatu menentang Yerusalem dan Israel. Tetapi Allah akan turun tangan untuk melawan dan membinasakan musuh-musuh Israel sehingga negara-negara adikuasa pun akan dikalahkan di pertempuran Harmagedon (Wahyu 16:16;19:19). Letak Harmagedon ini di daerah tengah utara Palestina yang diperkirakan pegunungan Megido.Pusat peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah yang Mahakuasa. Perang akan terjadi pada akhir masa kesengsaraan saat Kristus datang untuk melepaskan umat-Nya, mewujudkan kerajaan Mesias. Kadang-kadang ada yang mengatakan bahwa nubuat ini tidak relevan kepada manusia dari segala zaman.
Pada saat zaman nabi Zakaria mereka terapkan pada peristiwa zaman itu sedangkan pada zaman kita, kita terapkan pada zaman kita, walaupun penerapan sempurnanya adalah pada akhir zaman. Namun demikian penting juga bagi kita kini untuk semakin memahami bahwa nubuat itu sudah, sedang dan akan tergenapi. Dalam segala kejadian dan peristiwa yang menimpa umat-Nya, Dia selalu memberi roh permohonan kepada umat-Nya. Hal ini adalah merupakan istilah dicurahkan hujan pertobatan dan keselamatan kepada umat-Nya. Pengasihan Allah akan selalu dinyatakan kepada umat-Nya untuk berseru memohon pertolongan kepada Allah. Dan pada saat itu Allah akan selalu mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada umat-Nya.
Umat yang bertobat mengalami kesadaran yang kuat atas dosa dan kesalahan. Mereka akan mengingat dosa mereka membiarkan bahkan memerintahkan pedang, tombak dan cambuk Roma menghujam tubuh Yesus sehingga mati di hadapan umat-Nya di atas kayu salib. Pada saat itu ratapan umat Israel akan menjadi suatu kesedihan yang sangat mendalami setiap keluarga dan setiap pribadi umat akan meratap karena bukan hanya penyesalan dan kesadaran tetapi justru melanjut kepada pertobatan secara pribadi. Suatu penyesalan karena dalam waktu yang sangat panjang umat Israel menolak Kristus. Tetapi pada saatnya mereka akan percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan. (MT)