Senin 18 September 2023
FOKUS TUJUAN MASA DEPAN
Bacaan Sabda : Zakaria 8:1-23
“Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN.” (Zakaria 8:16-17)
Nubuat Zakaria tentang Mesias adalah merupakan nubuat paling lengkap setelah nabi Yesaya. Pemulihan penuh Israel sebagai umat Allah ialah saat Yesus datang dalam kemuliaan-Nya untuk memerintah dunia ini. Nabi Zakaria menghubungkannya dengan pemulihan Yehuda saat kembali ke Yerusalem. Tetapi bila kehadiran Tuhan hadir di tengah umat-Nya menjadikan Yerusalem sebuah kota kebenaran dan kesetiaan sangat jauh bila dihubungkan dengan kembalinya Yehuda ke Yerusalem.
Pasal ini menjelaskan adanya sepuluh berkat menyertai pemerintahan-Nya yang selalu disusul dengan “Demikianlah firman Tuhan”. Untuk menjadikannya benar, mutlak pasti terjadi. Dalam ayat 7 dan 8 bahwa umat dikumpulkan dari Timur dan Barat bukanlah menunjuk pemulangan Yehuda dari Babel sebab itu hanyalah dari Timur. Sedangkan nubuat nabi Zakaria dikumpulkan dari Timur dan Barat. Hal itu menunjuk dari seluruh dunia. Dan pada saat itu Allah sungguh-sungguh menjadi Allah umat-Nya dan umat-Nya menerima kebenarannya melalui Kristus. Bila nubuat nabi Zakaria ini menunjuk kepada kedatangan Kristus yang kedua kali mungkin dipertanyakannya “Tidak kecepatankah?” Tentu perlu kita pahami bahwa nubuat kedatangan Yesus yang pertama dan kedua memenuhi Alkitab Perjanjian Lama yang dilanjutkan ke Perjanjian Baru. Dan berita dan penjelasannya selalu konsisten, tak berubah walaupun ada selang waktu ribuan tahun. Hal itu menjadi sangat penting itulah sebabnya terus terjadi pengulangan, kemudian satu persatu nubuat itu sudah tergenapi pada zaman nabi Zakaria umat harus memberi tanggapan yang layak kepada Allah, karena nubuat diberikan untuk ditanggapi dengan perilaku benar di hadapan Allah, bukan hanya memuaskan keingintahuan saja.
Allah meminta agar pengharapan kita ke masa depan, kita tanggapi dengan kehausan dan kelaparan akan doa dan kebenaran-Nya. Karena semua umat Tuhan hendaklah pada hidup masa kini diarahkan ke tujuan hidup masa depan bersama Kristus jangan lagi ditarik ke masa lalu yang kelam hidup dalam dosa. Kita orang yang bukan Yahudi dibawa kepada Allah dalam Yesus Kristus adalah anugerah yang sangat berharga. Sukacita yang tak ada bandingannya ini haruslah terus kita pelihara melalui kehidupan yang terbangun selalu dekat dengan Dia. (MT)