Selasa 12 September 2023
BELAJAR TAAT KEPADA ALLAH
Bacaan Sabda : Zakaria 2:1-13
“Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu – sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya” (Zakaria 2:8)
Pada awal-awal pengembalian Yehuda dari negeri pembuangan, Yerusalem masih memprihatinkan karena umat yang dikembalikan masih sedikit. Allah memberi semangat kepada mereka dengan mengatakan bahwa diri-Nya dengan Yerusalem belum selesai. Allah sedang memproses Yerusalem dalam rangka menjadikannya kota yang mulia. Penglihatan tentang seorang yang memegang tali ukuran adalah penglihatan Zakaria ke-3 yang memandang jauh ke depan tentang kerajaan seribu tahun ketika kota Allah menjadi kota tak bertembok karena padat penduduk. Dalam kerajaan seribu tahun kota Yerusalem tidak membutuhkan tembok karena Allah sendiri menjadi temboknya artinya berada dalam pengawasan dan perlindungan Allah. Walaupun nubuat nabi Zakaria melihat jauh ke depan tetapi mempunyai seruan dan harapan yang berlaku sepanjang zaman termasuk kini untuk kehidupan gereja Tuhan. Kehadiran Allah di tengah umat-Nya adalah janji abadi yang selalu nyata bila umat-Nya bersekutu bersama memuliakan Allah dan belajar serta bertekad bersama membangun ketaatan menjaga hidup semakin kudus bagi kemuliaan Allah. Gereja tidak boleh berhenti mendambakan kehadiran Allah dan kemuliaan Allah bahkan haruslah mendambakannya lebih dari yang lainnya.
Setelah Yehuda kembali dari negeri pembuangan ternyata tidak semua hidup benar di hadapan Allah. Secara nasional bangsa itu dipulihkan tetapi secara pribadi tetap ada yang fasik dan ada yang hidup saleh. Dan umat yang hidup setia inilah yang dilambangkan Allah sebagai biji mata-Nya. Menggunakan metafora sebagai biji mata-Nya adalah suatu pernyataan Allah betapa berharganya umat setia dan saleh bagi-Nya. Bila umat Allah Perjanjian Lama hidup saleh begitu mendapat perhatian khusus dari Allah demikian juga sikapnya kepada gereja Tuhan sebagai umat Allah Perjanjian Baru. Jadi pada akhir zaman ini gereja Tuhan harus tahu dan berjuang betapa salehnya kita hidup sebagai jaminan agar tetap berada di bawah pemeliharaan Allah, perhatian dan perlindungan-Nya. Pada waktu itu banyak bangsa yang menggabungkan diri dengan umat Tuhan adalah suatu pernyataan firman Tuhan mengakhiri pasal ini. Waktu itu tergenapi kini. Sebab itu saatnya umat untuk hidup saleh, karena ketika kejahatan semakin meningkat umat yang saleh dan setia akan menjadi alat dalam tangan Tuhan. (MT)