Senin 11 September 2023
PENGLIHATAN ZAKARIA
Bacaan Sabda : Zakaria 1:1-21
“Janganlah kamu seperti nenek moyangmu yang kepadanya para nabi yang dahulu telah menyerukan, demikian: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Berbaliklah dari tingkah lakumu yang buruk dan dari perbuatanmu yang jahat! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau menghiraukan Aku, demikianlah firman TUHAN.” (Zakaria 1:4)
Zakaria adalah nabi seangkatan Hagai, tetapi Zakaria dapat disebut sebagai pendamping Hagai. Mereka berdua sama-sama memberi dorongan kepada umat yang pulang dari pembuangan itu membangun bait Allah. Zakaria mengajak orang Yehuda yang pulang dari pembuangan itu bertobat lebih sungguh-sungguh dan serius memperbaharui pengharapan dan imannya kepada Allah. Allah sendirilah yang bertindak sesuai dengan janji-Nya untuk mengembalikan mereka dari pembuangan. Tetapi umat-Nya yang harus bertekad untuk mentaati firman Tuhan. Dalam hal ini Allah pun berjanji akan memberkati umat-Nya bila setia mentaati firman Tuhan. Zakaria mengajak umat yang pulang dari pembuangan itu belajar dari para nenek moyang mereka. Kekerasan hati nenek moyang umatlah yang membuat mereka harus berada di negeri pembuangan selama 70 tahun.
Dalam bernubuat Zakaria mempunyai perbedaan juga dari Hagai, karena Allah sering menjelaskan rencana-Nya kepada Zakaria melalui penglihatan-penglihatan. Seperti penglihatan tentang para penunggang kuda merah. Dan malaikat penunggang kuda itu pula yang memberi arti penglihatan itu kepada Zakaria. Malaikat pemberi arti itu menyatakan bahwa kuda-kuda itu telah menjelajah seluruh bumi dan menemukannya dalam keadaan tenang dan aman. Tetapi umat Allah di Yehuda masih tertindas dan tidak aman. Tetapi sesungguhnya Allah sedang memproses untuk mengubah situasi dunia pada saatnya Allah akan memulihkan dan memberkati Yerusalem dan kota-kota di Yehuda. Dalam penjelasan selanjutnya penunggang kuda merah itu diperkenalkan sebagai malaikat pendoa syafaat bagi umat Tuhan. Agar mengakhiri pembuangan selama 70 tahun. Sering penafsir menyatakan bahwa penunggang kuda mereka itu adalah Kristus yang dari kekal sampai kekal tetap berkarya untuk membela dan menyelamatkan umat-Nya.
Jadi Kristus selalu ada dan berada di balik setiap tindakan dan pemulihan untuk memberkati dan menyelamatkan umat-Nya. Tetapi kasih-Nya bukan hanya untuk Israel tetapi menjangkau semua orang dari segala bangsa. Karena sejak pemilihan Abraham, umat-Nya adalah tangan Allah untuk memberkati semua orang. Hal itu tidak berubah, umat-Nya lah yang gagal untuk memahaminya. (MT)