Sabtu 02 September 2023
ASYUR MEMPOSISIKAN DIRI, MUSUH ALLAH
Bacaan Sabda : Nahum 3:1-19
“Semuanya karena banyaknya persundalan si perempuan sundal, yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir, yang memperdayakan bangsa-bangsa dengan persundalannya dan kaum-kaum dengan sihirnya. Lihat, Aku akan menjadi lawanmu, demikianlah firman TUHAN semesta alam; Aku akan mengangkat ujung kainmu sampai ke mukamu dan akan memperlihatkan auratmu kepada bangsa-bangsa dan kemaluanmu kepada kerajaan-kerajaan.” (Nahum 3:4-5)
Penduduk Niniwe sangat layak disebut penduduk yang haus darah karena membantai banyak tawanan mereka secara kejam. Israel adalah salah satu bangsa tawanan mereka. Yehuda sangat mengetahui bahwa saudara mereka di bagian utara adalah korban Asyur, sehingga Yehuda berpikir bahwa mereka adalah korban berikutnya. Niniwe bukan hanya kejam tetapi juga secara moral sangat buruk sehingga Yehuda berpikir bahwa mereka adalah korban berikutnya. Niniwe bukan hanya kejam tetapi juga secara moral sangat buruk sehingga pantas disebut bangsa yang dursila. Secara tampak luar, kota Niniwe itu rapi dan menarik tetapi di dalamnya penuh dengan pelacuran atas nama agama yang biasa disebut pelacuran bakti dengan kata lain pelacuran bagian dari ibadah kepada berhala. Kebejatan moral ini menurunkan martabat dan arti dari seksualitas. Kejahatan mereka ditambah lagi dengan sihir, ilmu gaib dan spiritisme. Roh-roh jahat dan setan-setan menguasai kehidupan penduduk Niniwe.
Perpaduan semua kejahatan, keburukan moral dan praktek-praktek okultisme ini membuat Allah semakin murka kepada kota yang sudah pernah bertobat ini. Penduduk Niniwe sungguh totalitas menyerahkan hidup kepada dosa dan kejahatan sehingga sangat terbuka kepada kuasa roh-roh jahat. Untuk kedua kali Allah mengatakan kepada bangsa yang kejam dan jahat serta bermoral buruk ini, “Aku akan menjadi lawanmu”. Untuk kedua kalinya Allah menyebut bahwa Dia akan menjadi lawan penduduk Niniwe. Allah menyingkapkan semua kebusukan moral Niniwe yang jelas-jelas sangat terang-terangan memberontak kepada Allah. Dalam hal ini Allah bukanlah mencari-cari lawan tetapi Niniwelah yang memposisikan diri menjadi lawan Allah.
Allah adalah Tuhan yang penuh kasih, yang mencari umat terhilang dan mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan orang berdosa. Allah tetaplah Allah yang tidak menghendaki kematian orang berdosa tetapi menghendaki agar orang berdosa itu bertobat. Allah mengetahui Nibniwe tidak akan mau lagi bertobat melainkan selalu saja meningkatkan kejahatan mereka. Allah pun memutuskan melawan Niniwe. BIla Allah sudah melawan satu bangsa, tak ada lagi kuasa yang mampu melindunginya. Bila suatu komunitas melakukan dosa dan menyetujui hidup berdosa pada titik tertentu sudah pasti Allah akan melawan dan mempermalukannya. Sebab itu bila sudah melakukan perbuatan buruk dan jahat yang bertentangan dengan kehendak Allah segeralah bertobat. Tinggalkan kejahatan abdikan hidup untuk kebaikan. (MT)