Rabu 27 Desember 2023
MARAH TANPA BERSALAH
Bacaan Sabda : Lukas 19-20
“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kata-Nya kepada mereka: Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” (Lukas 19:45-46)
Ketika Yesus memasuki Yerusalem, Dia disambut dengan meriah dan dielu-elukan sebagai halnya seorang raja. Tetapi Yesus justru mengisi kota Yerusalem. Yesus menangis karena mengetahui penduduk Yerusalem menyambut Dia sebagai Mesias dalam pengertian seorang Mesias sebagai pemimpin yang bergerak dalam bidang politik. Tetapi penduduk akhirnya akan menolak Dia sebagai Mesias sesuai dengan kehendak Allah. Yesus marah karena kesalahan ini akan mengandung hukuman berat kepada penduduk Yerusalem yang bukan hanya menolak tetapi menyiksa, menyalibkan Yesus dan membunuh Yesus.
Tetapi sebelum semua itu terjadi di Yerusalem Yesus kembali menyempatkan diri memasuki bait Allah. Bila Yesus memasuki bait Allah pasti akan memberi dampak baik terhadap bait Allah itu sendiri. Peristiwa ini menjadi hal penting untuk gereja Tuhan sepanjang zaman. Pintu gereja harus selalu terbuka untuk kedatangan Yesus. Karena kalau Yesus memasuki gereja Tuhan pastilah akan bertindak benar untuk membersihkan dan membenahi gereja-Nya. Yesus akan terus ada dalam gereja-Nya. Bila gereja-Nya menyimpang dari kebenaran maka Dia akan marah untuk mengusir semua orang-orang pelaku dan pembuat penyimpangan itu. Tuhan Yesus selalu mengijinkan kehidupan gereja-Nya berada dalam kesalehan dan kekudusan tidak tercela. Bukan hanya pembenahan hidup umat tetapi juga perlu selalu terjadi pembenahan ibadah. Ibadah dalam gereja bukanlah sekedar ritual agama tetapi haruslah tetap hidup karena dihadiri umat yang menyembah dalam roh dan kebenaran. Ibadah hendaklah dilaksanakan sebagai wujud kasih yang tulus kepada Allah.
Hendaklah gereja selalu terbuka kepada Kristus dan memberi keleluasaan kepada Kristus untuk terus berkarya dalam gereja-Nya. Kristus akan membersihkan gereja-NYa dari orang-orang yang menyalahgunakan dan merusak gereja-Nya. Karena Kristus menentang seluruh pencemaran dalam gereja-Nya, maka semua pelayan Tuhanpun hendaklah melakukan hal yang sama. Kita haruslah secara tulus membuat pilihan dan keputusan yang benar yakni mengijinkan Kristus selalu bergerak leluasa dalam gereja-Nya. Dia akan membersihkan gereja-Nya dari berbagai kemunafikan, kenajisan dan dari berbagai hal yang mencemarkan gereja-Nya. Hal itu akan tetap membuat gereja Tuhan tetap menjadi rumah doa, tempat umat Tuhan bersekutu bersama untuk membangun hubungan yang semakin akrab dengan-Nya. (MT)