Selasa 26 Desember 2023
BERDOA DENGAN TEKUN
Bacaan Sabda : Lukas 17-18
“Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Lukas 18:7-8)
Bacaan sabda dua pasal hari ini terdiri dari berbagai topik seperti tentang dosa, iman, ucapan syukur, juga mengenai berbagai kasih, namun tujuannya adalah mengenai arti pentingnya berdoa sebagai sarana untuk membangun hubungan dengan Allah. Yesus sangat merindukan semua pengikut-Nya hidup dalam doa supaya tetap melakukan kehendak Tuhan meskipun di masa-masa yang sukar. Untuk mempertegas betapa pentingnya Yesus menjelaskan melalui perumpamaan seorang janda yang ulet dan tekun memohon keadilan untuk permasalahan yang sedang menimpanya. Yang ingin disampaikan melalui perumpamaan ini adalah hal betapa pentingnya bertekun dalam doa mengenai segala hal selama kita hidup di dunia ini. Hal itu sangat penting karena selama hidup di bumi selalu ada hambatan yang berusaha menghentikan perjalanan iman. Selama hidup di bumi ini kita mempunyai musuh yang disuruh iblis untuk menyerang, doa dapat melindungi kita dari si musuh yang jahat. Bukan hanya mengalahkan musuh tetapi doa dapat juga membantu kita untuk mengalahkan dosa.
Pada ujung akhir zaman sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali si jahat akan memaksimalkan serangannya sebab itu pengikut Kristus pun harus meningkatkan kehidupan doanya. Janji Kristus adalah suatu kepastian saat Dia berkata “Tidaklah Allah akan membenarkan orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?”. Umat pilihan Allah yang sejati adalah mereka yang setia dalam iman, tekun berdoa dan terus berjalan menuju kekudusan hidup. Mereka akan terus melangkah dalam perjalanan iman, tak henti berseru kepada Allah dalam membangun hubungan yang semakin dekat dengan Allah dan terus menjaga kekudusan hidup karena rindu hidup seperti Yesus. Saat Yesus datang Dia rindu bertemu dengan umat-Nya yang setia hidup dalam iman. Dia datang untuk mengakhiri penderitaan umat-Nya karena mengalahkan kekuatan dunia kejahatan yang merupakan sumber penderitaan umat-Nya.
Semakin dekat kita kepada lahir sejarah dunia ini pertanyaan “Adakah saya masih bertekun dalam iman?” akan menjadi pertanyaan yang relevan untuk dijawab. Tentu jawabannya bukanlah dengan kata-kata melainkan dengan perilaku iman yang semakin kuat. Perilaku iman yang sejati selalu terwujud melalui doa yang tekun sebagai bukti masih terjalinnya hubungan dengan Allah. (MT)