Senin 18 Desember 2023
KASIH YANG SEJATI
Bacaan Sabda : Lukas 6:1-49
“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Lukas 6:27-28)
Ajaran Yesus dalam pasal 6 ini cukup padat dengan nilai-nilai hidup yang baik dan benar. Tetapi bila dipadatkan menjadi satu kata adalah merupakan perintah Kristus kepada umat-Nya untuk hidup mengasihi. Mengasihi semua orang termasuk musuh dan orang yang membenci diri umat-Nya. Dalam hal ini Yesus sedang mengarahkan umat-Nya cara menjalani hidup bersama orang lain dengan hubungan yang harmonis. Hidup dalam tuntunan Tuhan, hubungan baik dan benar dengan sesama adalah mempraktekkan kasih dalam hidup sehari-hari. Cukup mengejutkan ketika Yesus mengajar para pengikut-Nya untuk mengasihi musuh.
Yesus sedang berbicara mengenai :
- Kasih yang sejati yaitu kasih yang tidak akan bisa dihentikan oleh kebencian.
- Kasih sejati yang tidak digerakkan oleh emosi sesaat yang rentan untuk berubah-ubah sesuai dengan kondisi perasaan seseorang.
- Kasih sejati itu adalah kasih kepada musuh karena sangat kaya dengan pengampunan. Dia tidak akan pernah berhenti untuk mengasihi orang-orang yang secara terang-terangan membenci dan memusuhinya.
Orang yang mengasihi seperti Yesus mau tidak ada orang yang celaka oleh kebencian dan kejahatan kepada orang lain. Sebab itu Yesus memerintahkan pengikut-Nya untuk mendoakan mereka, dengan tetap membalas kejahatan dengan kebaikan. Dalam hal ini perlulah dipahami bahwa mengasihi musuh bukan berarti berpangku tangan dan diam saja menyaksikan orang jahat dengan semena-mena memperlakukan orang lain dengan kejahatannya. Bila dipandang perlu haruslah melawan kejahatan untuk melindungi sesama demi kehormatan Allah pembela kebenaran. Kedamaian dan kebahagiaan orang benar perlu juga diperjuangkan sebagai wujud kasih kepada sesama. Ada kalanya tindakan keras dan tegas harus dilakukan untuk menghentikan kejahatan. Tetapi haruslah selalu dilandasi oleh kasih yang sejati.
Pada prinsipnya kasih harus membuat orang percaya hidup damai dengan senua orang hingga tidak pernah memusuhi orang. Mengasihi musuh berarti tidak akan pernah mempunyai musuh. Kemudian berbuat baik kepada orang yang membenci berarti tidak pernah membenci seorang pun selama hidupnya. Hidup mengasihi tidak mudah. Tetapi kalau Yesus memerintahkan berarti bila kita hidup di dalam Kristus, kita dapat melakukannya dengan baik. (MT)