Rabu 13 Desember 2023
TUNDUK KEPADA KEHENDAK ALLAH
Bacaan Sabda : Lukas 1:26-80
“Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,” (Lukas 1:46-47, 67-68)
Maria dan Zakaria merespon kabar baik dari Allah dengan cara menyanyikan nyanyian pujian bagi Allah. Lirik pujian yang mereka lantunkan adalah merupakan pilihan kata yang sangat terseleksi, padat dengan pengakuan yang benar dan tepat kepada Allah sang perencana dan penyelamat yang sempurna untuk umat-Nya. Pengakuan utama Maria adalah bahwa Allahlah juruselamatnya. Walaupun Maria dipercayakan Allah melahirkan juruselamat yang dikandung dari Roh Kudus, tetap membutuhkan juruselamat. Maria sangat sungguh-sungguh mengakui kebutuhannya sendiri akan keselamatan. Dipakai Allah menjadi ibu sang juruselamat. Tidak membuatnya menjadi percaya diri menjadi sosok yang tidak membutuhkan juruselamat.
Maria menyadari dia tetap manusia berdosa kendatipun melahirkan anak Allah yang kudus, Maria lahir sebagai manusia berdosa sama seperti semua manusia yang lahir dalam dosa. Hal itu terkandung dalam lirik pujian Maria kepada Allah. Allah sendirilah yang melakukan perkara yang besar ini kepada Maria. Dipakai Allah secara istimewa tidak mengubah Maria menjadi orang istimewa yang tidak membutuhkan juruselamat. Zakaria pun sangat bersyukur atas kabar baik yang diterimanya bahwa istrinya, Elisabet telah mengandung anaknya adalah mujizat Allah. Zakaria memuji Allah juga dengan pengakuan bahwa dalam keadaan dipenuhi Roh Kudus dia mengaku bahwa kelahiran anaknya adalah merupakan bukti lawatan Allah kepada umat-Nya. Lukas mencatat bahwa Roh Kudus menguasai orang-orang yang Dia pilih berkaitan dengan kelahiran Yesus.
Dalam nyanyiannya, Zakaria bernubuat karena dia dikuasai Roh Kudus. Dia menubuatkan Yohanes akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena berjalan mendahului Yesus untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Bila seorang hamba Tuhan dipenuhi Roh Kudus sudah pasti mewartakan kebenaran walaupun beritanya bertentangan dengan pemahaman dan pemikirannya. Zakaria menyatakan kebenaran setelah kelahiran anaknya yang pada awalnya bertentangan dengan pikirannya. Ada kalanya kita mengesampingkan pemahaman dan pemirikan untuk lebih mengedepankan kehendak Allah. Mengasihi Allah dengan segenap akal budi tetapi akal budi harus tunduk kepada kehendak Allah. (MT)