Minggu 10 Desember 2023
TAK HENTI MENGASIHI
Bacaan Sabda : Markus 15:1-47
“Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: ”Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!” (Markus 15:29-30)
Tergantung di kayu salib sebagai bentuk hukuman sudah merupakan salah satu bentuk ketidakadilan yang harus diderita oleh Yesus. Tergantung di kayu salib adalah merupakan hukuman kepada pelaku kejahatan besar, padahal keputusan pengadilan menyatakan tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh Yesus. Pontius Pilatus menyatakan bahwa Yesus bersih tidak ada kesalahan pada-Nya. Jadi Yesus menderita karena diperlakukan tidak adil. Tetapi itu harus terjadi karena Dia menanggung dosa semua manusia yang berdosa.
Kemudian Yesus disalibkan di tengah dua orang penjahat di sebelah kanan dan kiri-Nya. Dia terhukum bersama penjahat yang menghujat-Nya. Penderitaan-Nya ditambah pula dengan orang-orang yang menyaksikan-Nya di atas kayu salib. Orang-orang melemparkan penghinaan dan penghujatan yang keji tanpa sedikit belas kasihan. Yesus diam seribu bahasa tanpa memberi jawaban sepatah katapun, karena sesungguhnya para penghujat itu adalah orang-orang berdosa yang dikasihi-Nya. Salah satu ejekan yang ditujukan kepada Yesus adalah “Hai Engkau yang merubuhkan bait suci dan yang membangunnya kembali dalam tiga hari turunlah dari kayu salib itu dan selamatkanlah diri-Mu”. Padahal Yesus tidak pernah mengatakan merobohkan bait suci. Yesus menyatakan rombaklah bait suci ini (Yohanes 2:19).
Dalam hal ini sesungguhnya Yesus mengatakan ini bukanlah dalam arti yang sesungguhnya tetapi kemungkinan besar adalah lambang. Tiga hari kematian-Nya telah membangun hubungan atau telah memulihkan hubungan dengan Allah. Ada kalanya orang bertujuan menghina tetapi sedang menyatakan suatu kebenaran. Mereka juga mengatakan turunlah dari kayu salib itu. Tentu saja Yesus mampu tetapi Dia tahu Dia bukanlah menunjukkan kuasa-Nya tetapi sedang melakukan kehendak Bapa-Nya. Para pemuka dan menganut agama Yahudi dengan sombongnya mengatakan selamatkanlah diri-Mu, tanpa mereka sadari Yesus sedang menyelamatkan mereka sebagai bagian dari orang berdosa. Siksaan, hujatan dan hinaan tak menghentikan Yesus untuk memberi pengampunan bagi mereka. Yesus memberi teladan arti yang dalam dari mengasihi para pelayan Tuhan akhir zaman. Belajarlah tanpa henti kepada Yesus bagaimana mengasihi yang sesungguhnya. Kekristenan tak boleh lepas dari hidup belajar semakin mengasihi. (MT)