Senin 04 Desember 2023
GEREJA ADALAH RUMAH DOA
Bacaan Sabda : Markus 11:1-33
Sabda Renungan : “Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!” (Markus 11:17)
Dalam perjalanan menuju dan memasuki Yerusalem Yesus disambut meriah dan dielu-elukan seperti seorang raja bagaikan penyambutan dengan hamparan karpet merah. Karpet merah berupa pakaian ranting-ranting yang diinjak keledai tunggangan Yesus. Mereka berteriak meriah mengatakan “Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah kerajaan yang datang, kerajaan Bapa kita Daud”. Orang banyak itu sangat yakin bahwa Yesus adalah Mesias yang datang untuk memulihkan Israel sebagai satu bangsa secara politis, orang banyak gagal memahami maksud kedatangan Yesus ke dunia. Ketika mereka mengetahui Yesus datang bukan seperti yang mereka maksudkan orang-orang yang hari ini mengelu-elukan Dia sebagai Raja pada keesokan harinya mereka pula yang memperlakukan Yesus sebagai orang hukuman meneriakkan “Salibkan Dia!”.
Setibanya di Yerusalem Yesus masuk ke Bait Allah, Dia meninjau semuanya tetapi karena sudah hampir malam Yesus dan murid-murid-Nya meninggalkan bait Allah pergi ke Betania sekembalinya lagi ke Yerusalem Yesus memasuki bait Allah. Melihat fakta penyalahgunaan bait Allah Yesus marah, mengusir para pedagang secara sengaja melakukan tindakan tegas untuk menyucikan bait Allah yang telah berubah fungsi dari rumah doa menjadi sarang penyamun. Fungsi sebagai rumah doa, rumah ibadah adalah suatu tempat istimewa di mana umat bersekutu bersama untuk membangun hubungan dengan Tuhan dalam pengabdian dan penyembahan serta puji syukur kepada Tuhan.
Rumah ibadah janganlah disalahgunakan menjadi tempat untuk meningkatkan status sosial melalui cara-cara mencari keuntungan keuangan ke rumah ibadah umat memberi persembahan sebagai salah satu wujud kasih kepada Tuhan yang perlu untuk operasional persekutuan umat, tetapi jangan pernah bertujuan untuk keuntungan dan memperkaya orang tertentu. Rumah ibadah juga jangan berubah fungsi menjadi rumah hiburan semata. Roh Kudus adalah roh penghibur untuk umat-Nya tetapi bukan berarti rumah ibadah sebagai rumah hiburan untuk menginterteint jemaat. Bagaimanapun upaya-upaya untuk memajukan rumah ibadah hendaklah berhati-hati supaya rumah ibadah tetap pada fungsinya sebagai “Rumah Doa”. (MT)