Minggu 03 Desember 2023
KEBESARAN DAN PENGABDIAN
Bacaan Sabda : Markus 10:1-52
“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.” (Markus 10:43-44)
Setelah Yesus memberitahukan untuk ketiga kalinya tentang penderitaan-Nya secara detail, murid-murid-Nya tetap saja kurang merespon dengan baik. Dalam hati dan pikiran mereka seakan-akan masa bodoh karena hal itu tidak mungkin terjadi kepada Yesus yang Mahakuasa. Itulah sebabnya Yakobus dan Yohanes meminta kepada Yesus agar mereka diberi tempat terhormat di sebelah kanan dan kiri Yesus. Murid-murid yang lain juga rupanya menginginkannya sehingga mrereka memarahi Yakobus dan Yohanes. Pemberitahuan Yesus tentang penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya adalah fakta nyata tetapi murid-murid-Nya mungkin saja menganggapnya sebagai perumpamaan atau lambang, karena Yesus sering menggunakannya dalam mengajar. Itulah sebabnya mereka terus saja sibuk memperebutkan tempat terhormat dalam pemerintahan yang segera akan didirkan Yesus. Tetapi Yesus terus saja memberitahukannya untuk mempersiapkan murid-murid-Nya siap menerima kenyataan bila sudah tiba waktunya.
Yesus tetap mengingatkan bahwa kerajaan-Nya bukanlah kerajaan dunia melainkan kerajaan Allah, bukan pemerintahan politis melainkan pemerintahan rohani. Kebesaran sejati dalam kerajaan Allah bukanlah soal kepemimpinan, kekuasaan atau prestasi perorangan yang tinggi. Hingga sekarang hal ini belum dipahami karena justru hal-hal yang semakin diperebutkan dalam gereja Tuhan. Kebesaran dalam kerajaan Allah adalah sikap hati yang sungguh-sungguh hidup bagi Allah dan bagi sesama, kebesaran adalah pengabdian kepada Tuhan dan pelayanan yang tulus kepada sesama. Kebesaran dalam kerajaan Allah adalah melakukan kehendak-Nya di bumi ini, kini, tanpa menginginkan kemuliaan, kedudukan atau pun pahala kebendaan. Fokus utamanya adalah kehendak Allah dan orientasinya adalah kerendahan hati.
Itulah sebabnya kerajaan Allah itu disebut kerajaan yang sungsang bila dibandingkan dengan kerajaan dunia. Murid-murid Yesus mengetahui semuanya dengan jelas setelah Yesus betul-betul melewati penderitaan sesuai dengan pemberitahuan-Nya kepada murid-murid-Nya. Para pemimpin rohani akhir zaman ini seharusnya lebih memahaminya karena fakta sejarah telah menjelaskannya. (MT)