Sabtu 02 Desember 2023
HAMBA YANG MELAYANI
Bacaan Sabda : Markus 9:2-50
“Sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: ”Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit. Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.” (Markus 9:31-32)
Ada 2 kejadian yang membuat para murid semakin mengagumi Yesus dan menjadikan mereka semakin percaya bahwa Yesus adalah Tuhan :
- Kejadian pertama adalah Yesus dimuliakan di atas gunung. Petrus, Yakobus dan Yohanes menyaksikan wajah Yesus bercahaya putih bersih di bukti pemuliaan itu. Kebahagiaan mereka semakin sempurna menyaksikan Yesus berbicara dengan Musa dan Elia. Tiga orang murid itu sangat berbahagia dan enggan meninggalkan bukit pemuliaan itu. Suara tegas dan jelas dari surga mereka dengar, yang mereka tahu adalah suara Allah Bapa menyatakan bahwa Yesus adalah “Anak yang dikasihi” membuat mereka mau tetap berada di tempat itu. Tetapi Yesus mengajak mereka turun gunung karena Yesus masih harus melanjutkan karya-Nya.
- Kejadian kedua adalah Yesus menyembuhkan orang sakit ayan dan bisu sebagai pengaruh roh jahat yang merasuknya. Yesus menegur murid-murid-Nya karena gagal menyembuhkannya sebab mereka kurang percaya.
Dalam keadaan masih sangat mengagumi Yesus, Yesus kembali memberitahukan penderitaan-Nya untuk kedua kalinya. Dalam pemberitahuan-Nya yang kedua ini Yesus menjelaskan juga fakta kematian dan kebangkitan-Nya. Tetapi para murid tidak mengerti dan tidak berusaha mempertanyakannya. Dan dalam ketidakseriusan mereka memikirkan pemberitahuan Yesus tentang penderitaan-Nya terbukti di tengah jalan mereka justru mempertengkarkan siapa yang paling besar di antara mereka. Yesus menegur kesalahan besar yang dilakukan murid-murid-Nya. Yesus menjelaskan bahwa siapa yang mau besar harus siap menjadi pelayan yang melayani.
Kemudian dengan mencontohkan seorang anak kecil Yesus mengatakan siapa menyambut anak kecil ia menyembut Aku. Dalam hal ini, Yesus yang Mahabesar itu memposisikan diri-Nya sebagai anak kecil yang biasanya tidak diperhitungkan. Tentu saja pernyataan Yesus ini sangat mengena kepada hati para murid Yesus sehingga mereka berhenti berebut kebesaran. Tetapi kebiasaan berebut kedudukan dan status terhormat selalu saja terjadi dalam gereja Tuhan sampai sekarang. Perlu kita renungkan pernyataan Yesus mengenai sikap memposisikan diri ke tempat rendah sebagai pelayan bukanlah sesuatu yang populer tetapi itulah yang benar. (MT)