Jumat 01 Desember 2023
MENGIKUT YESUS
Bacaan Sabda : Markus 8:27-9:1
“Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Markus 8:34)
Setelah pengakuan Petrus yang langsung kepada Yesus bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah yang hidup. Yesus betul-betul sangat lega, karena sesungguhnya pengakuan inilah yang ditunggu-tunggu oleh Yesus. Pengakuan Petrus ini adalah merupakan pengakuan semua murid-murid Yesus sehingga Yesus mengetahui bahwa murid-murid Yesus sudah siap menjadi alat dalam tangan Tuhan untuk mendirikan dan membangun gereja-Nya. Saatnya telah tepat Yesus memberitahukan penderitaan-Nya kepada murid-murid-Nya. Pemberitahuan pertama ini langsung disertai dengan sikap para pengikut-Nya dalam menghadapi fakta-fakta yang terjadi kepada pengikut-Nya sepanjang zaman. Yesus mengatakan bahwa pengikut-Nya harus selalu siap memikul salib dan menyangkal diri.
Salib adalah lambang penderitaan dan pengorbanan serta penyerahan hidup sebagai wujud pengabdian kepada Kristus dan pekerjaan-Nya. Dan penyangkalan diri adalah suatu sikap yang sengaja dikondisikan untuk membatasi keinginan, membatasi kesenangan juga membatasi kebebasan agar siap dan mampu memikul salib.
Ada beberapa hal sikap yang dibangun dalam hal memikul salib antara lain :
- Selalu siap melewati penderitaan dalam hidup untuk melawan dosa, karena haruslah menyalibkan semua keinginan berdosa sebagai kecenderungan manusia secara menyeluruh sejak manusia jatuh dalam dosa.
- Sebagai pengikut Kristus haruslah meluaskan kerajaan Allah bersamaan dengan menghancurkan kerajaan iblis. Jadi terjadi perseteruan yang sengit secara terbuka. Iblis akan terus memakai manusia melakukan perlawanan dalam wujud penganiayaan kepada pengikut Kristus. Juga akan mengirim guru-guru palsu yang memutarbalikkan kebenaran jadi disini memikul salib haruslah siap dianiaya dan ditolak.
- Semua pengikut Kristus, bukanlah hidup sesuai dengan nilai dunia tetapi dengan nilai-nilai kerajaan Allah. Harus siap diejek dan dibenci oleh dunia, sama seperti Yesus yang menerima ejekan dari dunia termasuk dari dunia agama.
Tetap setia, tetaplah semangat, karena salib dan menyangkal diri. Jadi bila tidak siap sangat tidak tepat, karena justru di balik salib itulah tersedia kemuliaan-Nya. (MT)