Minggu 29 Mei 2022
MUSA MEMBERKATI
Bacaan Sabda : Ulangan 33:1-29
“Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka.” (Ulangan 33:29)
Setelah Musa mengumandangkan pujian bagi Allah dan memberikan nasehat terakhirnya kepada bangsa Israel, Allah memberitahukan kematiannya akan segera tiba. Barulah Israel akan menyeberang sungai Yordan memauki negeri Kanaan. Allah kembali mengingatkan ketidaksertaannya ke negeri perjanjian akibat kesalahannya sendiri. Musa telah berulang kali memohon pengampunan akan kesalahannya dan sudah pasti Tuhan mengampuninya tetapi Tuhan tetap pada keputusannya. Musa taat pada keputusan Allah karena dia tahu keputusan Allah pasti tepat dan benar juga untuk kebaikannya. Musa pun menerima bahkan siap menyongsong kematiannya. Tidak mudah menerima berita kematian lengkap dengan waktu. Tetapi Musa siap tanpa ada rasa terkekang yang pasti dia berani menghadapinya. Pada usia 120 tahun adalah merupakan usia lanjut yang biasanya disertai dengan berbagai penyakit. Tetapi Musa masih sangat segar dan kuat. Boleh diibaratkan bahwa Musa mati muda pada usia yang lanjut. Musa pun segera dipakai Allah untuk memberkati umat Israel sebagai bukti dia tak ada kebencian kepada umat yang selama 40 tahun lebih berulang-ulang menyakiti hatinya.
Salah satu suku Israel yang sering menyakiti hati Musa adalah suku Lewi. Mungkin karena keimaman mereka menganggap layak menjadi pemimpin. Tetapi suku Lewi juga lah yang sering tampil membela Musa dan berdiri di pihak Allah. Salah satu keistimewaan suku Lewi adalah konsistensi berpegang kepada janji Allah. Musa mengenal suku Lewi baik kelemahan maupun kekurangannya tetapi Musa memberkati suku Lewi. Musa mengenal kelemahan dan kelebihan tiap suku Israel. Terlepas dari semuanya Musa mengakhiri kepemimpinannya dengan sikap memberkati semua suku Israel yang akan memasuki Negeri perjanjian. Musa memberkati melalui doa dan kalimat iman yang sangat memberi inspirasi dan motivasi kepada umat Israel untuk terus melangkah maju. Musa membuat pernyataan Iman bahwa Israel adalah umat yang diselamatkan oleh Tuhan bukan umat yang mampu menyelamatkan diri sendiri. Umat Israel dan gereja sebagai umat Allah Perjanjian Baru harus tetap sadar diri bahwa Tuhan adalah perisai pertolongan dan pedang kejayaan. Jadi setia kepada Tuhan adalah kata kunci yang harus terus dipertahankan dan dibangun. Betul juga kata Rasul Paulus bahwa Tuhan tetap di pihak umat yang setia kepada-Nya. (MT)