Jumat 27 Mei 2022
SUKSESI KEPEMIMPINAN
Bacaan Sabda : Ulangan 31:1-30
“Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.” (Ulangan 31:7)
Musa mengangkat Yosua di hadapan orang Israel menjadi pemimpin Israel berikutnya menyeberangi sungai Yordan. Kepemimpinan Yosua terencana dengan baik, bukanlah secara mendadak. Musa telah berulangkali membuktikan diri layak menjadi pemimpin saat mengalahkan orang Amalek dan saat diutus mengintai negeri Kanaan. Dia menang berhadapan dengan Amalek tetapi dia mengakui kerjasama dan campur tangan Allahlah yang memberi kemenangan kepada umat yang dipimpinnya berperang. Yosua adalah juga pemberi kabar baik menyemangati umat tentang penelitiannya ke negeri Perjanjian. Dia tidak mengkerdilkan musuh tetapi memberi penjelasan dengan jujur sesuai fakta penelitiannya. Yosua lebih percaya penyertaan Tuhan, sehingga membuat pernyataan “Bersama Tuhan kita pasti menang”.
Jelas bahwa kepemimpinan Yosua terbentuk melalui proses panjang belajar semakin mengenal Allah. Musa sendiri mengikuti proses pembentukan Yosua serta terlibat untuk terjadinya alih generasi sehingga suksesi kepemimpinan berjalan dengan baik. Semakin jelaslah kepemimpinan dan kelembutan serta kerendahan hati Musa. Betul juga firman Tuhan mengenai Musa bahwa tak akan pernah lagi ada kepemimpinan seperti dia. Musa menjadi teladan bagi pemimpin gereja sepanjang sejarah. Walaupun tidak akan ada seperti dia Musa menjadi acuan terbaik dalam hal penggenerasian dan suksesi kepemimpinan. Kemudian Musa mengimpartasikan kehidupan imannya kepada Yosua bahwa penyertaan Allah adalah suatu kepastian. Untuk lebih tegasnya Musa melengkapi Yosua akan dua hal:
- Memerintahkan Yosua agar mempunyai komitmen yang kuat terhadap hukum Allah. Bila dia taat firman dan terus mengajak umat setia kepada Allah dia pasti menjadi pemimpin yang berhasil membawa bangsa Israel menjadi bangsa yang besar. Dia harus mempunyai hati yang teguh dalam pengertian menempatkan firman dan janji Tuhan di atas keadaan yang sedang dihadapi.
- Yosua diingatkan Musa akan keadaan umat yang dipimpin, umat Israel yang dipimpin adalah umat yang mempunyai kecenderungan hati untuk memberontak kepada Allah. Tetapi Musa menjelaskan juga bahwa ketaatan umat yang minoritas cukup pijakan yang kuat untuk mengalami penyertaan Allah meraih kemenangan demi kemenangan. Namun tetap juga diingatkan bahwa setiap pemberontakan umat kepada Allah akan mendatangkan hukuman yang keras atas bangsa itu, jadi haruslah menyuarakan pentingnya ketaatan. (MT)