Selasa 24 Mei 2022
JANJI ALLAH KEPADA SETIAP ORANG
Bacaan Sabda : Ulangan 29:1-24
“Bukan hanya dengan kamu saja aku mengikat perjanjian dan sumpah janji ini, tetapi dengan setiap orang yang ada di sini pada hari ini bersama-sama dengan kita, yang berdiri di hadapan TUHAN, Allah kita, dan juga dengan setiap orang yang tidak ada di sini pada hari ini bersama-sama dengan kita.” (Ulangan 29:14-15)
Kalau janji berkat dan hukuman kutuk yang ditulis dalam pasal 28 adalah merupakan seruan kepada komunitas Israel sebagai satu bangsa. Berbeda dengan janji Allah dalam pasal 29 ini adalah untuk individu atau perseorangan umat Israel sebagai umat pilihan Allah. Dalam ayat 14-15 dari pasal 29 ini jelas bahwa janji itu bukan lagi janji kepada Abraham, Isak dan Yakub tetapi kepada semua umat Israel pribadi lepas pribadi. Itulah sebabnya janji berkat diberikan kepada keseluruhan tetapi setiap orang haruslah menerimanya kepada diri sendiri secara langsung. Jadi setiap orang dari umat pilihan Allah mendapat bagian dari berkat-berkat yang dijanjikan bila secara pribadi dia membangun hubungan melalui imannya dan tetap mempertahankan imannya kepada Allah. Hal itu pula menjelaskan semua orang percaya bisa juga kehilangan berkat bila berpaling dari Allah. Dengan demikian setiap orang haruslah setia beriman kendatipun dia hidup di tengah komunitas yang berpaling dari Allah. Karena janji Allah dalam pasal 29 ini adalah untuk keseluruhan umat maka setiap orang yang setia kepada Allah akan tetap milik Allah dan hidup dalam berkat Allah kendatipun para petinggi bangsa Israel berpaling dari Allah sama halnya bila seorang dari umat Israel menuruti kemauannya sendiri dan berpaling dari Allah dia akan terhukum.
Jadi perlu dipahami bahwa status umat pilihan Allah haruslah terikat dengan peraturan Allah. Status itu bukanlah jaminan tetapi ketaatan pribadilah yang menjadi jaminan untuk hidup dalam berkat Allah dan tetap menjadi milik Allah. Dalam Perjanjian Baru tentang keputusan pribadi dalam menjalani kehidupan beriman itu semakin tegas. Keselamatan adalah anugerah Allah kepada setiap orang percaya. Dalam hal ini setiap orang haruslah memutuskan dan berjuang terus melakukan kehendak Allah untuk beroleh damai sejahtera dan berkat Allah. Karya Allah itu luas dan nyata tetapi dibukakan secara terencana. Jadi tentu masih banyak yang belum kita pahami, tetapi teruslah belajar. “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan adalah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya. Supaya kita melakukan segala perkataan hukum taurat ini (Ayat 29). Ayat terakhir dari pasal 29 ini memotivasi kita untuk terus belajar dalam terang firman dalam membangun hubungan dengan Tuhan. (MT)