Sabtu 21 Mei 2022
KETAATAN KEPADA ALLAH
Bacaan Sabda : Ulangan 26:1-19
“Pada hari ini TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya” (Ulangan 26:16-17)
Perintah yang selalu diulang-ulang adalah merupakan perintah penting yang harus ditanggapi secara serius. Dalam pasal 26 dari Kitab Ulangan ini ada 2 perintah yang sering diulang untuk ditaati:
- Mempersembahkan hasil pertama. Hasil pertama yang dimaksud adalah hasil pertama dari pertanian setelah tiba di negeri Perjanjian. Hasil pertama yang cukup menyenangkan ini dipersembahkan sebagai rasa syukur kepada Allah karena mengingat tradisi bangsa Israel selama berada di Mesir. Umat harus mengakui karya Allah megeluarkan Israel dari Mesir di hadadapan umum. Salah satu tanggapan haruslah diwujudkan dengan memberi persembahan. Persembahan yang diberikan kepada Tuhan sesungguhnya adalah juga merupakan ucapan syukur. Sukacita dan kebajikan yang dibagikan kepada sesama. Karena memberikan persembahan adalah perintah Allah, bagi orang yang melakukannya adalah merupakan ketaatan kepada Allah. Gereja sebagai umat Allah Perjanjian Baru bila membawa persembahan ke rumah Tuhan terkategorikan juga sebagai ketaatan kepada Allah. Karena hal itu dilakukan sebagai rasa syukur kepada Allah, di dalam Yesus Kristus yang di dalam-Nya kita beroleh keselamatan. Dalam Kristus kita ditebus dan dibeli tunai menjadi milik-Nya oleh pencurahan darah-Nya yang kudus. Hidup dengan rasa syukur diwujudkan melalui sukacita memberi persembahan. Tetapi persembahan utama sebagai persembahan yang hidup adalah mempersembahkan kita kepada Kristus. Persembahan yang hidup berarti bersedia dibentuk dan dipakai dalam pekerjaan-Nya melalui terjun ke dalam pelayanan.
- Mempersembahkan persepuluhan. Persembahan persepuluhan bagi umat Israel merupakan ketaatan kepada Allah. Sepenuhnya ketaatan tanpa embel-embel supaya diberkati. Persembahan diperuntukkan bagi suku Lewi juga bagi orang asing dan orang-orang miskin. Belakangan ini ada kritik tajam untuk memberi persembahan persepuluhan. Ada gereja yang tidak lagi menganjurkan jemaat untuk memberi persepuluhan. Padahal bukanlah persembahan persepuluhannya yang salah, melainkan oknum gembala jemaat yang menggunakannya untuk memperkaya diri. Biasanya para pengkritik menerima juga persembahann jemaat dengan istilah yang berbeda. Anehnya mereka tetap memperkaya diri dari persembahan jemaat. Jadi tetaplah memberi persepuluhan dengan hati yang tulus sebagai ketaatan kepada firman Allah. (MT)