Selasa 17 Mei 2022
HIDUP SOPAN
Bacaan Sabda : Ulangan 22:1-30
“Maka haruslah para tua-tua kota itu mengambil laki-laki itu, menghajar dia, mendenda dia seratus syikal perak dan memberikan perak itu kepada ayah si gadis — karena laki-laki itu telah membusukkan nama seorang perawan Israel. Perempuan itu haruslah tetap menjadi isterinya; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia pergi” (Ulangan 22:18-19)
Allah telah melihat jauh ke depan berbagai norma-norma yang menyimpang dari standar Allah akan dilakukan oleh manusia. Sehingga Allah telah menyediakan peraturan dan lengkap dengan sanksi pelanggar peraturan yang telah ditetapkan. Sikap manusia kepada hewan dan kepada sesama sudah diatur. Dalam aturan yang disediakan itu adalah merupakan sikap jujur dan peduli kepada permasalahan sesama. Kemudian Allah sudah mengingatkan bahwa umat-Nya harus tetap menjaga tradisi berpakaian antara laki-laki dengan perempuan harus berbeda. Tidak boleh laki-laki berpakaian perempuan dan sebaliknya. Pada zaman tertentu dan pada wilayah tertentu hal itu dianggap tabu. Alkitab menyatakan bahwa hal itu adalah kekejian. Pesan utama yang terus berlangsung adalah harus jelas perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Kemudian Allah sudah melihat jauh ke depan akan terjadi penyimpangan seksual yang dilakukan oleh manusia. Sebab itu umat Allah diperlengkapi dengan standar yang benar dalam hal menguasai nafsu seksual, karena setiap pelanggaran terhadap standar moral akan berakibat fatal bagi pelakunya, mulai dari hukuman berat hingga hukuman mati.
Ada beberapa nilai penting yang harus dipertahankan oleh umat Tuhan sepanjang zaman. Wanita umat beriman haruslah menjaga kekudusan atau keperawanannya sampai hari pernikahannya. Berhubungan dengan hal itu maka laki-laki yang menikahi seorang perempuan tidak boleh juga dengan mudah menuduh istrinya sudah tidak kudus lagi atau telah kehilangan keperawanannya karena sudah berhubungan seks dengan seorang laki-laki. Haruslah melalui penelitian dan pengakuan perempuan yang sudah menjadi istrinya itu. Dalam pembahasan selanjutnya bahwa firman Tuhan tegas menyatakan berbagai fakta seksual yang menyimpang akan terjadi karena laki-laki cenderung tak mampu menguasai nafsu seksualnya sehingga terjadi berbagai penyimpangan seksual sampai kasus pemerkosaan. Hukuman kepada penyalahgunaan seksual cukup berat bahkan hukuman mati adalah hukuman yang sangat umum bagi mereka. Allah memberikan nafsu seksual kepada umat-Nya adalah merupakan hal yang kudus sebab itu harus dikuasai dan dijaga serta dinikmati pada waktu yang tepat dan kepada orang yang tepat. Waktu yang tepat adalah setelah dinikahkan dan diberkati dan orang yang tepat adalah istri dan suami seorang. Penyimpangan selalu berakibat buruk dan terhukum oleh dosa kesalahannya sendiri. Jadi semua umat Tuhan haruslah menguasai nafsu seksualnya agar tidak terjadi penyimpangan. (MT)