Jumat 13 Mei 2022
ALLAH MENGUTUS NABI
Bacaan Sabda : Ulangan 18:1-22
“seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya” (Ulangan 18:18)
Musa sangat sungguh-sungguh mengingatkan umat Israel menghadapi segala kemungkinan yang buruk akan dihadapi umat Israel setelah tiba di negeri perjanjian. Allah sudah mengetahui sehingga mengingatkan Musa agar mempersiapkan umat Israel menghadapi bangsa-bangsa yang sudah ada di negeri perjanjian. Bangsa yang ada di negeri perjanjian adalah bangsa penyembah berhala yang hidup dalam kekejian hingga tak segan mempersembahkan anak sebagai korban sembelihan kepada berhala-berhala. Kemudian bangsa-bangsa penyembah berhala itu sangat menggandrungi okultisme dalam praktek keagamaan yang adalah merupakan kekejian bagi Allah. Musa diperintahkan Allah untuk mempersiapkan bangsa itu agar jangan sampai melakukan apa yang dilakukan bangsa-bangsa penyembah berhala yang ada di negeri Perjanjian. Langkah awal yang harus dilakukan umat Israel adalah menumpas bangsa-bangsa penyembah berhala serta menghalau mereka keluar dari negeri perjanjian. Bangsa-bangsa yaitu adalah merupakan bangsa penyerobot tanah Perjanjian yang sudah menjadi milik Abraham, Ishak dan Yakub, selama 400 tahun keturunan Yakub itu tinggal di Mesir.
Setelah umat pilihan Allah memasuki negeri perjanjian ternyata tidak mentaati perintah Allah untuk menumpas bangsa-bangsa penyembah berhala karena ada bangsa itu yang berhasil menipu bangsa Israel dengan cara meminta dikasihani dan mungkin saja atas dasar kemanusiaan. Tetapi apapun alasannya bangsa Israel gagal mentaati firman Allah. Allah pun mengetahui bahwa bangsa pilihan-Nya akan selalu dan berulang-ulang terdampak oleh bangsa penyembah berhala. Untuk menjaga kekudusan umat-Nya maka Allah akan mengutus nabi-nabi seperti Musa.
Dalam sejarah panjang perjalanan bangsa Israel kehadiran nabi yang diutus Allah menghiasi sejarah umat pilihan Allah itu. Allah tetap berinisiatif menjaga kekudusan bangsa Israel dalam pengertian dikhususkan menjadi bangsa dan umat kepunyaan-Nya. Tetapi kehadiran nabi yang diutus Allah tidak selalu aman dan mudah melakukan tugasnya karena selalu ada saja nabi palsu yang berkonfrontasi melawan nabi yang sesungguhnya. Dalam penyebutan kepada tokoh-tokoh iman Kristen, Musa memang tidak disebut nabi melainkan pemimpin umat Israel. Tetapi dalam fungsi Musa betul-betul adalah seorang nabi. Jadi boleh juga disebut bahwa Musa adalah merupakan nabi pertama dan Yesus Kristus menjadi nabi terakhir (Kisah Rasul 3:22). Nabi-nabi sejati yang akan diutus Allah akan selalu mengingatkan umat Israel agar setia kepada Allah. Para nabi akan bernubuat mengingatkan Firman (post telling) dan menyatakan rencana Allah ke depan (Pra telling). (MT)