Jumat 06 Mei 2022
KANAAN NEGERI ANUGERAH
Bacaan Sabda : Ulangan 9:1-29
“Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub”.
(Ulangan 9:5)
Tak henti-hentinya umat Israel diingatkan Allah agar sesuatu pencapaian mereka adalah anugerah Allah semata. Kanaan Negeri perjanjian diberikan Allah kepada umat-Nya berdasarkan kasih karunia-Nya, bukanlah sebagai pahala atas kesetiaan mereka pada masa-masa yang sudah mereka lewati. Kemudian ada pertimbangan Allah yang dapat kita pahami yang berlaku abadi. Allah menghalau orang-orang Kanaan karena kejahatan dan kefasikan mereka sudah sangat berat dan Allah tahu tidak akan pernah bertobat. Sebenarnya orang-orang yang menduduki Kanaan sudah mendengar kabar mengenai karya Allah yang nyata melalui bangsa Israel, seperti Balak dan Bileam yang jelas-jelas mengetahui Allah menyatakan diri melalui umat Israel. Tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa Kanaan itu, Allah menghalau mereka, karena negeri itu adalah negeri yang dijanjikan Allah kepada umat-Nya. Tetapi umat Israel haruslah mengetahui bahwa negeri itu diperuntukkan buat bangsa yang tidak fasik. Jadi bila umat Israel berlaku fasik mereka pun akan dihalau dari negeri perjanjian itu. Allah tetap Allah yang benci kefasikan.
Kejahatan dan kebejatan moral bangsa-bangsa yang menduduki Kanaan begitu dasyat dan meluas sehingga Allah memutuskan menghalau mereka dan memperuntukkan negeri perjanjian itu untuk umat pilihan-Nya sesuai dengan janji-Nya. Jadi dapat juga dipahami bahwa penaklukan orang-orang Kanaan dengan memakai umat Israel adalah merupakan salah satu cara Allah menghukum umat yang fasik dan menentang Allah, seperti cara Allah memusnahkan manusia fasik pada zaman Nuh. Jadi sangat jelas bahwa Musa mengingatkan bangsa itu, agar tetap memahami kesinambungan bangsa itu memiliki tanah perjanjan tergantung pada kesetiaan umat kepada Allah dan ketekunan umat hidup benar sesuai dengan firman-Nya jika umat Israel fasaik maka merekapun akan dihalau dari negeri itu. Sejarah telah mencatat bahwa umat Israel berulang kali dihalau dari negeri perjanjian. Israel Utara terhalau oleh Asyur dan Israel Selatan dibuang ke Babel selama 70 tahun. Artinya kemurahan Allah mengaruniakan tanah Perjanjian kepada umat-Nya bukanlah tanpa syarat. Jika mereka meninggalkan Tuhan dan melupakan firman-Nya mereka pun akan terhalau dan binasa. Dan sejarah sudah sangat jelas membuktikannya. (MT)