Selasa 03 Mei 2022
SETIA MENYEMBAH ALLAH
Bacaan Sabda : Ulangan 4:1-49
“Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu”. (Ulangan 4:1)
Musa tak henti-henti mengingatkan umat Israel agar tak pernah lalai dalam membangun hubungannya dengan Allah. Karena berkat dan hidup sejahtera serta mewarisi tanah perjanjian tergantung pada hubungan umat dengan Allah. Janji Allah berhubungan erat dengan berpegang teguh kepada peraturan hidup yang diberikan Allah kepada umat-Nya. Jadi menghormati Allah adalah mentaati-Nya. Sebab itu semua orang tua haruslah mengingatkan anak-anaknya untuk hidup sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Allah. Firman Allah yang sudah ditetapkan menjadi standar hidup sudah cukup tidak perlu lagi ditambah, tidak perlu juga dikurangi. Firman Allah haruslah dijadikan standar kebenaran dengan sungguh-sungguh dan dengan setia. Dan ada satu hal yang dilupakan umat Israel, bahwa sesungguhnya mereka ada sebagai umat pillihan adalah untuk membawa bangsa lain kepada Allah bukan sebaliknya. Umat Israel gagal menunjukkan hikmat yang melebihi hikmat penyembah berhala walaupun faktanya umat Israel unggul dari bangsa-bangsa lain.
Seperti Israel gereja pun ada seharusnya menggunakan keunggulan hikmatnya membawa bangsa lain kepada Allah, tetapi sampai sekarang gereja sama seperti umat Israel yang gagal membawa bangsa lain kepada Allah. Faktanya bangsa-bangsa pengikut Kristus cukup unggul tetapi sampai sekarang belum berhasil membawa bangsa-bangsa lain untuk datang kepada Allah. Allah sudah mengetahui kelemahan umat-Nya sehingga Dia memerintahkan agar umat-Nya menghalau bahkan memusnahkan bangsa-bangsa penyembah berhala. Umat-Nya bukan mempengaruhi bangsa lain tetapi sangat mudah terpengaruh dengan bangsa-bangsa penyembah berhala. Perbuatan dosa umat yang paling dilarang oleh Allah adalah terpengaruh kepada praktek penyembah berhala. Dalam ayat 24 sangat tegas dikatakan “Sebab Tuhan Allahmu adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu”. Allah yang menghanguskan dan Allah yang cemburu mengandung pengertian bahwa Dia tidak akan pernah diam terhadap ketidaksetiaan umat-Nya yang berhubungan dengan penyembah berhala. Allah sangat mengharapkan kasih dan kesetiaan mutlak umat-Nya kepada-Nya. Istilah cemburu adalah istilah yang dipinjam dari hubungan suami istri dalam pernikahan. Pernikahan yang baik dan benar menuntut kasih dan kesetiaan. Seperti itulah yang sangat diharapkan Allah dari umat-Nya. (MT)