Rabu 27 Januari 2021
BAHAGIA – MAKARIOS
Bahagia : – Makarios – Kata pembuka – Kesalehan hidup
Bacaan Sabda : Mazmur 1:1-6
Mazmur 1:1-2 “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”
Bagi orang Yunani kata bahagia (Makarios) mempunyai pengertian yang sangat istimewa. Bagi orang Yunani khususnya yang masih berbakti kepada berhala kebahagiaannya adalah keadaan dan harta yang tidak dapat diraih di atas bumi ini semasih hidup. Karena konsep bahagia bagi mereka hidup tanpa kesulitan dan tanpa penderitaan. Bahagia (Makarios) bagi mereka menggambarkan kehidupan ilah-ilah dan berhala saja yang tak mungkin diraih manusia yang hidup. Bahagia hanya dapat diraih manusia setelah kematian menjemputnya karena mereka berpendapat orang yang sudah matilah yang telah mencapai tempat para ilah yang mungkin bahagia. Jadi kata bahagia itu bagi keyakinan Yunani menyembah berhala sangat istimewa.
Dalam kitab Mazmur kata “berbahagia” adalah kata pembuka. Seluruh Mazmur pasal pertama ini sebagai pasal pembuka dapat menggambarkan isi seluruh kitab Mazmur. Dan kata pertama dalam pasal pertama ini memberi arahan bahwa “bahagia” adalah kata penting yang dapat dialami oleh semua manusia dengan syarat-syarat nilai hidup yang mendasarinya. Kata bahagia memang tetap istimewa dalam pandangan Alkitab tetapi sangat berbeda dengan pandangan Yunani penyembah berhala dan juga Yunani penggiat filsafat. Bahagia betul istimewa tetapi dapat diraih dan dinikmati oleh manusia kini dan di bumi ini. Hanya perlu dipahami bahwa kebahagiaan itu bisa palsu, bisa juga sejati. Kebahagiaan itu bisa sementara tetapi bisa juga abadi. Kebahagiaan sejati dan abadi itu dapat diraih dan dialami oleh orang-orang yang terus memperjuangkan dan membangun kesalehan hidup. Mereka yang membangun kesalahan hidup adalah yang hidup dalam kebenaran, hidup dalam kasih dan mempraktekkan Kasih dan hidup taat kepada firman Tuhan.
Pemazmur menjelaskan mereka meraih kebahagiaan sejati dan abadi adalah yang membangun hidup bersekutu dengan Tuhan yang terus menjauh dan melakukan pemisahan dari sistem dunia ini. Kebahagiaan bukan pula tidak mengalami kesulitan dan penderitaan tetapi tidak dikuasai oleh kesulitan juga tidak ditekan oleh penderitaan. Kebahagiaan sejati tidaklah selalu tanpa kesulitan, tetapi memang kebahagiaan sejati dan abadi itu adakalanya diuji oleh kesulitan. Mereka pemilik kebahagiaan sejati adalah orang yang percaya dan berharap kepada Tuhan dalam segala keadaan. Mereka dapat dilihat juga dari tempat yang mereka kunjungi dan dari perbuatan yang mereka lakukan. Dan sudah pasti kesukaan terutama mereka adalah firman Tuhan. (MT)
Kebahagiaan sejati bukan hidup tanpa kesulitan tetapi dimurnikan oleh kesulitan.