Senin 18 Januari 2021
ANIAYA – PENGANIAYAAN
Aniaya : – Penganiayaan – Penganiaya – Teraniaya
Bacaan Sabda : Kisah Rasul 7:54-8:3
Kisah Para Rasul 8:1 “Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.”
Penganiayaan seperti yang menimpa umat Kristen sejak awal berdirinya gereja di Yerusalem bukanlah hal yang baru. Hal terjadinya penganiayaan sesungguhnya adalahh warisan dari zaman Mesir kuno yang menganiaya umat Israel. Penganiayaan selalu melibatkan adanya penganiaya dan adanya pihak yang teraniaya. Dalam faktanya sejarah membuktikan bahwa pihak teraniaya bisa juga berubah menjadi pihak penganiaya. Pada umumnya penganiaya adalah pihak yang lebih kuat dari pihak teraniaya. Biasanya pihak penganiaya dan teraniaya sama-sama merasa mempertahankan prinsip dan pendapat yang dianggap sebagai kebenaran. Sudah hal yang sangat sering terjadi umat Israel yang setia kepada taurat teraniaya oleh umat Israel lainnya yang terlibat penyembahan berhala.
Dalam sejarah berikutnya umat Yahudi sering juga teraniaya oleh orang Roma karena mempertahankan Yudaisme. Penganiayaan kepada orang Yahudi sudah sangat sering terjadi, bahkan sempat terjadi Yahudi tersebar ke penjuru dunia karena sering menjadi pihak teraniaya. Mereka teraniaya karena kesetiaan kepada hukum taurat sebagai firman Allah. Setelah gereja bertumbuh mulai dari Yerusalem Yudaisme merasa terganggu sehingga mereka menjadi pihak penganiaya. Gereja pun menjadi pihak teraniaya. Gereja menjadi alamat utama orang Yahudi. Jadi aniaya kepada kekristenan datang dari penganut agama Yahudi. Roma pada awalnya bersikap toleran terhadap kekristenan. Tetapi tidak lama kemudian sejarah membuktikan berubah menjadi penganiayaan yang sengit.
Tahun 64 M masyarakat kristen sangat dibenci, sehingga dengan mudahnya kaisar Nero mengkambinghitamkan umat Kristen sebagai pelaku pembakaran kota Roma yang dilakukannya sendiri. Penganiayaan terus berlanjut, sehingga pada tahun 112 M orang yang setia dengan iman kristennya dianggap sebagai pelanggar hukum. Sejarah mencatat bahwa sudah sejak abad pertama masyarakat Kristen sering dituduh melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak pernah mereka lakukan. Aniaya adalah kata yang sangat akrab dengan kekristenan. Sampai sekarang di berbagai belahan dunia ini penganiayaan masih sering terjadi kapada kekristenan. Tetapi nama Yesus salah satunya adalah Imanuel yang memberi jaminan penyertaan Allah atas umat-Nya. Bila kita belum menghadapi aniaya yang dapat kita lakukan adalah berdoa dan berdoa. Terbukti doa dapat mengubah keadaan-keadaan buruk menjadi keadaan baik. (MT)
Kekristenan sangat akrab dengan penganiayaan, tetapi teruslah tekun berdoa, karena sudah terbukti doa dapat mengubah keadaan buruk menjadi baik.