Rabu 13 Januari 2021
AMPUN – DIAMPUNI
Ampun : – Diampuni – Mengampuni – Selalu mengampuni
Bacaan Sabda : Matius 18:21-35
Matius 18:21-22 “Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”“Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”
Allah mengampuni dosa kita bukan sekadar agar kita memperoleh pengampunan tetapi supaya kita memperoleh hidup yang baru. Karena apa dan bagaimanapun bentuk anugerah Allah selalu bertujuan untuk memberikan hidup yang baru. Salah satu bukti hidup yang baru itu adalah selalu bersedia mengampuni semua orang yang bersalah kepada kita. Jadi kita diampuni untuk mengampuni. Kesediaan untuk selalu mengampuni orang bersalah adalah suatu bukti bahwa seseorang dapat disebut telah hidup baru.
Petrus adalah seorang dari murid Yesus yang menyadari betapa sulitnya hidup mengampuni. Mengampuni 7 kali saja baginya sudah merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Ketika dia membanggakan prestasinya kepada Yesus ternyata Yesus menyatakan itu belum cukup. Mengampuni orang yang bersalah haruslah 70 kali 7 Kali. Dalam hal ini bukan masalah jumlah tetapi mengandung pengertian harus selalu mengampuni tanpa batas jumlah atau berapa kali harus mengampuni. Yesus sangat mengetahui, menyimpan kesalahan akan membuat jiwa dan hati terganggu. Melepaskan pengampunan membuat jiwa dan hati bersih dan damai. Jadi sangatlah benar bahwa pengampunan adalah kata yang kosong bila tidak mengampuni. Lagi pula kita mengampuni karena Tuhan sudah lebih dulu mengampuni kita. Mengampuni menjadi kata penuh makna dan nilai kehidupan yang baik dan benar bila dipraktekkan dalam hidup sehari-hari. Dalam doa Bapa Kami Yesus mengajarkan kita berdoa memohon pengampunan “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Matius 6:12). Dalam hal ini Yesus mengajarkan bahwa berdoa bukan saja memohon pengampunan dari Tuhan, tetapi berdoa adalah juga kesediaan untuk mengampuni orang yang bersalah. Hal itu berarti siapapun yang menyimpan kesalahan orang lain dalam hatinya tidak akan pernah menikmati indahnya berdoa kepada Tuhan. Mengampuni kesalahan orang lain bukanlah perkara yang mudah karena hanyalah orang yang mengasihi yang mampu melakukannya. Semua pengikut Kristus sejati seyogyanya mampu mempraktekkannya. Mampu karena menyadari dia sendiri adalah orang yang hidup karena pengampunan Allah. Ingat! Hidup dalam pengampunan Allah belum mempunyai kehidupan yang baru. Hanya bila dia selalu siap mengampuni orang yang bersalah betul-betul sebagai anak Tuhan yang mempunyai kehidupan baru sejati. Jadi betul lah bahwa “Berbahagialah orang yang murah hati karena mereka akan beroleh kemurahan” (Matius 5:7). (MT)
Murah hati bukan saja suka memberi bantuan tetapi juga suka memberi pengampunan karena sangat sadar dia diampuni untuk mengampuni.