Minggu 10 Januari 2021
AMIN – DAPAT DIPERCAYA
Amin : – Dapat dipercaya – Pasti / teguh – Saksi yang setia
Bacaan Sabda : Yesaya 65:13-16
Wahyu 3:14 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah”
Dalam Wahyu 3:14 Amin ditulis seperti suatu nama pribadi. Bisa juga diartikan bahwa Amin mengandung pengertian seseorang yang dapat dipercaya, seseorang yang perkataannya pasti dan berpendirian teguh bisa juga saksi yang setia. Amin yang dalam bahasa Ibrani “amen” artinya adalah pasti, teguh, tetap dan dapat dipercaya. Amin dapat juga diartikan setia. Amin biasanya adalah kata yang diucapkan oleh pendengar suatu pesan, berita atau ajaran karena menerima, mempercayai dan meng-ia-kannya dengan sungguh-sungguh. Amin juga dapat dinyatakan untuk menyambut suatu pengumuman atau nubuat menegai hal-hal yang baik yang terjadi ke depan. Amin dapat juga dijadikan sebagai ucapan antusias mengungkapkan persetujuan atas suatu puji-pujian yang dikumandangkan oleh sebuah komunitas kepada Tuhan atas kebaikan-Nya.
Dalam Perjanjian Baru kata “Amin” sering dipakai untuk menutup dan menguatkan pujian kepada Allah. Wahyu 1:7 Lihatlah Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin”. Wahyu ditulis untuk menyatakan kemenangan kerajaan Allah. Dan kemenangan itu sangat tepat disebut dengan kata “amin”. Karena kemenangan kerajaan Allah adalah kepastian. Wahyu 22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman, “Ya Aku datang segera”. Amin datanglah Tuhan Yesus. Alkitab diakhiri dengan kedatangan Yesus kedua kali yang tepat direspon dengan kata amin, karena pasti.
Jelas bagi kita bila doa yang sungguh-sungguh itu selalu diakhiri dengan kata amin. Kadang-kadang kita menganggap kata amin hanyalah sebagai kata penutup suatu doa. Ternyata jauh lebih besar, indah dan makna saat mengatakan amin mengakhiri doa, karena doa kita adalah suatu kepastian. Tidak ada doa tanpa kepastian bila dipanjatkan dengan kesungguhan.
Dalam Doa umat selalu tergambar keagungan Allah dan kata amin di akhir doa adalah merupakan kepastian dari wujud keagungan Allah apabila doa selalu dipanjatkan dengan kesungguhan dan kesetiaan. Dalam Yesaya 65:13-16 adalah suatu pernyataan Allah atas sikapnya untuk memperlakukan umat-Nya secara khusus sebagai gambaran keagungan kasih-Nya. Janji setia-Nya itu perlu direspon dengan cara mengaminkannya. Mengaminkan dalam arti mempercayai janji Allah yang pasti diwujudkan asal kita percaya dengan sungguh-sungguh. (MT)
Tidak ada doa tanpa kepastian bila dinyatakan dengan kesungguhan – Amin ya Allah.