Jumat 08 Januari 2021
TRANSENDEN, IMANEN, IMANUEL
Allah : – Transenden – Imanen – Imanuel
Bacaan sabda : Yesaya 57:14-21
Yesaya 57:16 “Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan.”
Alkitab adalah firman Allah yang melaluinya Allah sangat jelas menyatakan keberadaan diri-Nya. Melalui Alkitab Allah menyatakan bahwa Dia adalah Roh pribadi, rasional yang mengambil keputusan berdasarkan kesadaran akan diri-Nya yang berdaulat. Allah adalah akal tertinggi dan sumber segala rasional yang nyata dalam seluruh ciptaan-Nya.
Tetapi Allah dinyatakan sebagai Allah yang transenden artinya Allah yang terlepas dari semua ciptaan-Nya. Allah yang sebagai pribadi yang berdaulat yang bebas bertindak sendiri. Ia tidak dikungkung oleh alam dan semua ciptaan-Nya. Bagian-bagian dari Alkitab termasuk Yesaya 57 menyingkapkan manifestasi Allah yang menekankan keagungan-Nya dan kemahakuasaan-Nya sebagai pribadi yang transenden. Allah yang berdaulat sebagai pribadi di luar dunia ciptaan-Nya. Allah yang dinyatakan dalam Yesaya 40:12-17 juga menekankan hikmat, kebesaran dan keagungan-Nya yang tak mungkin dapat dipahami manusia ciptaan-Nya yang serba terbatas. Tetapi walaupun Dia Allah yang transenden kebenaran-kebenaran yang terungkap melalui kemahakuasaan-Nya dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi umat-Nya mempercayai Dia dan mempercayakan diri kepada-Nya.
Tetapi Allah kita adalah juga Allah yang Imanen berarti kehadiran dan kuasa-Nya selalu berlaku bagi ciptaan-Nya. Dia tidak menjauhi dunia ciptaan-Nya, tetapi Dia tetap bertindak memelihara dan menguasai ciptaan-Nya. Sebagai pribadi Allah mempunyai dua sifat.
- Pertama Dia mempunyai sifat yang membuktikan bahwa Dia adalah transenden. Sifat yang dimaksud adalah kesempurnaan Allah. Sebagai pencipta Dia tidak berubah, Mahatahu dan kekal.
- Kedua Dia mempunyai sifat yang menyatakan Dia Imanen. Dia bijaksana, Mahabaik dan Mahakasih sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan Dia.
Dan dalam kasih dan kebaikan-Nya, Dia bahkan mengasihi manusia berdosa dan datang ke dunia dengan nama Imanuel artinya “Allah beserta kita”. Allah dalam kemahakuasaan-Nya berinisiatif untuk ada selalu hadir dalam hidup manusia. Manusia yang terbatas dalam segala hal tak mungkin dapat berkomunikasi dengan Allah melalui usaha sendiri. Tetapi Allah yang transenden dan Imanen itu memberi diri-Nya menjadi Imanuel. Dalam dunia yang penuh kejahatan ini tak mudah menjalani hidup dengan kemampuan yang terbatas. Tetapi penyertaan Tuhanlah yang memampukan manusia yang hidup beriman dengan setia. (MT)
Allah yang Transenden dan imanen itu memberi diri-Nya kepada manusia menjadi Imanuel.