Selasa 05 Januari 2021
AKU – PENGAKUAN
Aku : – Pengakuan – Penganiayaan – Setia / bertahan
Bacaan Sabda : Matius 10:16-33
Matius 10:32-33 “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
Pengakuan dalam bahasa Yunani adalah homologi yang mengandung arti selain pengakuan adalah persetujuan. Lawan dari kata pengakuan ini adalah penyangkalan karena gagal mempertahankan suatu keyakinan. Gereja mula-mula mempunyai pengakuan iman yang pendek seperti yang tertulis dalam Filipi 2:11 dan segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa. Jadi gereja mula-mula memiliki suatu persetujuan yang kuat dan teguh bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang kemudian menjadi pengakuan iman. Pengakuan iman yang didasari oleh fakta kasih Allah kepada manusia sehingga mengutus putranya Yesus Kristus supaya semua orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).
Rasul Paulus meresponi fakta Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dengan suatu pengakuan yang teguh seperti yang dituliskan dalam Roma10:9 “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati maka kamu akan diselamatkan” pengakuan berasal dari kata dasar “aku”. Semua orang mempunyai kedirian “aku”. Ke“aku”an seseorang biasa disebut ego. Keakuan yang berlebihan menjadi egois, dan yang selalu berpusat kepada keakuan adalah egosentris. Egois dan egosentris selalu dinilai sebagai sifat yang negatif karena biasanya membuahkan dampak buruk dalam suatu komunitas. Bukan hanya buruk bagi orang lain tetapi buruk juga bagi si egois dan egosentris. Keakuan yang kuat berbeda dengan keakuan yang berlebihan. Keakuan yang kuat berhubungan erat dengan pengakuan. Para Rasul adalah orang-orang yang mempunyai keakuan yang kuat. Setelah mereka berproses dari percaya sampai mengenal Yesus mereka pun mempunyai pengakuan yang teguh dan setia kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Para rasul pun mempunyai pengakuan iman yang dibagikan menjadi pengakuan iman Gereja Tuhan.
Para rasul tidak pernah mengindoktrinasi orang percaya dalam hal memegang teguh pengakuan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat manusia. Para rasul memberi ajaran alkitabiah dan membukakan fakta karya Yesus sebagai Putra Tunggal Allah yang diutus menjadi juruselamat manusia. Setelah umat percaya baru mengambil keputusan dan membuat pengakuan kemudian hidup sesuai pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan dan juruselamat. Pengakuan iman Kristen ini terkadang diuji melalui penganiayaan tetapi kesetiaan umat membuktikan pengakuan umat ini benar dan kuat. (MT)
Orang yang memiliki keakuan yang kuat setia pada pengakuan imannya,tetapi orang yang mempunyai keakuan yang lemah mudah meninggalkan keakuan imannya