Senin 04 Januari 2021
ADIL – KARUNIA ALLAH
Adil : – Sifat Allah – Tindakan Allah – Karunia Allah
Bacaan Sabda : Matius 25:14-30
1 Korintus 12:28 “Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. “
Allah itu adil dalam segala perbuatan-Nya. Karena Dia adil maka seluruh tindakannya adalah norma dalam semua aspek kehidupan umat-Nya. Segala sesuatu yang ditentukan dan dikehendaki-Nya sudah sempurna keadilan-Nya sehingga tak akan berubah lagi.
Injil adalah kabar baik yang merujuk kepada keadilan Allah. Injil adalah bertemunya kasih dan keadilan Allah. Injil adalah suatu tindakan Allah yang tidak mengubah kehendak-Nya untuk mengasihi manusia, walaupun manusia sudah jatuh dalam dosa. Padahal keadilan Allah menuntut manusia berdosa harus dihukum dan hukumannya adalah maut atau kebinasaan. Itulah sebabnya Yesus harus dikorbankan mati di kayu salib untuk menjadi korban pengganti bagi manusia yang berdosa. Jadi Injil cukup tegas menjelaskan keadilan Allah yang tidak berubah. Kasih-Nya sama sekali tak mengubah keadilan-Nya. Justru semakin membuktikan bahwa Dia setia dalam keadilan dan kasih-Nya. Kerinduan utama Allah untuk umat-Nya adalah agar umat-Nya pun terus hidup adil yang nyata melalui kelurusan dan kejujuran hatinya. Dengan membalas kebaikan dan kasih Allah melalui hidup benar di hadapan Allah adalah bagian dari keadilan umat-Nya. Allah sangat mengetahui dengan pasti bahwa bila umat-Nya bersikap adil akan hidup sejahtera.
Ada lagi hal yang penting yang dikaruniakan Allah kepada umat-Nya sebagai wujud dari keadilan-Nya:
- Allah memberlakukan dan memberi kemampuan kepada manusia secara berbeda. Hal itu sangat jelas saat Yesus mengajar murid-murid melalui perumpamaan tentang talenta. Allah memberi talenta yang berbeda bukan karena Dia tidak adil. Karena Allah memberi talenta berdasarkan pengenalan-Nya kepada si penerima talenta.
- Hal yang sama pula dasar yang dipakai Allah dalam memberi karunia kepada orang percaya untuk melengkapi jemaatnya. Berbagai perbedaan Karunia yang diberikan-Nya itu bukan karena Dia tidak adil tetapi justru merupakan wujud keadilannya.
Bila semua umat-Nya mengembangkan talentanya pasti akan mengetahui bahwa Allah tidak salah dalam mempercayakan talenta. Bila semua anak Tuhan menggunakan karunia-Nya untuk membangun gereja-Nya pasti akan mengakui Tuhan sangat tepat dalam memberikan karunia kepada anak-anak-Nya. Bila seseorang memperoleh lebih besar tentu Dia harus berbuat lebih banyak.
Dengan keadilan-Nya Tuhan tidak mengukur anak-anak-Nya dengan ukuran sama, tetapi mengasihi dengan kaki yang sama. Dia tidak membeda-bedakan walaupun Dia tahu anak-anak-Nya nyatanya berbeda. (MT)
Allah memberi karunia-Nya secara berbeda tetapi mengasihi dengan kasih yang sama. Itulah keadilan Allah.