Rabu 29 Mei 2019
KESETIAAN ALLAH
Yosua 9 – 10; Ayub 25; Kisah Para Rasul 10:34-48
Ayat Mas / Renungan
Yosua 10:12 “Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: “Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!”
Para pemimpin Israel termasuk Yosua melakukan suatu kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Orang Gibeon melakukan cara-cara yang cerdas agar mereka selamat dari penyerbuan Israel seperti yang dialami oleh Yerikho dan Ai. Kesalahan Yosua adalah merupakan kelalaian untuk mencari kehendak Allah. Terkadang umat yang sudah merasa berada pada status aman menjadi lupa berdoa. Lalai berdoa untuk mencari kehendak Allah membuat Yosua terperangkap kepada jebakan orang Gibeon. Rasa perikemanusiaan muncul ketika orang Gibeon meminta diperlakukan spesial dari bangsa-bangsa di Kanaan lainnya. Yosua pun bersumpah untuk membiarkan orang Kanaan yang fasik (Gibeon) tinggal di tengah-tengah orang Israel.
Sesuatu yang dilarang Allah dengan tegas. Dalam hal ini Yosua gagal mentaati Allah oleh alasan yang logis dan manusiawi. Tetapi walapun gagal dalam satu hal karena tidak mentaati Allah dengan sempurna, Allah tetaplah menyatakan kesetiaan-Nya untuk menolong umat-Nya. Ketidak sempurnaan umat-Nya justru dipakai Allah sebagai kesempatan untuk menunjukkan kesetiaan dan kasih-Nya kepada umat-Nya. Yosua menyadari kelalaiannya tetapi tetap melakukan apa yang harus dilakukannya tetap dalam perjalanan berikutnya. Yosua tetap berdoa dengan berani menghadap Allah. Yosua berdoa untuk satu mujizat dan Allah mengabulkannya. Hal ini menjadi pesan kepada umat Allah sepanjang zaman. Umat Allah tidak perlu ragu-ragu berdoa hanya karena kehidupan belum sempurna. Umat harus terus berdoa memohon agar Dia terus bekerja secara luar biasa untuk menolong umat-Nya. Mengingat umat Allah hidup dalam dunia yang penuh dengan rintangan dan berbagai tantangan serta kesulitan sehingga umat-Nya sangat membutuhkan mujizat agar tujuan Allah melalui kehidupan umat-Nya tercapai. Permohonan Yosua adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan manusia tetapi pasti dapat dilakukan Allah. Memohon matahari berhenti di atas Gibeon sepertinya adalah permohonan yang aneh. Tetapi permohonan itu adalah permohonan Yosua agar Allah memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk mengalahkan musuhnya. Sebab peperangan akan segera berhenti bila malam tiba. Bagi Yosua peperangan tidak boleh dihentikan sebelum mencapai kemenangan. Yosua tidak memohon agar berhenti berperang. Yosua memohon agar dia memperoleh kemenangan melalui perjuangan.
Jadi perpanjangan hari yang diminta Yosua dikabulkan Allah dengan baik. Allah pencipta dan pengatur bumi tentu saja berkuasa menghentikan perputaran bumi. (MT)
Allah tetap setia kendatipun umat-Nya tidak setia.