Selasa 28 Mei 2019
MEWUJUDKAN KERAJAAN ALLAH
Yosua 7 – 8; Ayub 24; Kisah Para Rasul 10:1-33
Ayat Mas / Renungan
Kisah Para Rasul 10:9-10 “Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.“Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.”
Peranan Roh Kudus dalam penulisan Alkitab adalah utama dan sangat sentral. Siapapun hamba Allah dalam menulis Alkitab adalah karena siap dan bersedia dipakai dan dikendalikan Roh Kudus. Dokter Lukas penulis Kisah Para Rasul adalah seorang hamba Allah yang dipakai dan dikendalikan Roh Kudus dalam menulis firman Allah. Bila kita membaca kitab Kisah Para Rasul ini ada pesan penting yang harus kita tangkap untuk dipahami dan dilakukan. Pesan penting yang dimaksud adalah bahwa semua umat Tuhan hendaklah mempunyai kehidupan doa yang tertib dan teratur. Dokter Lukas menampilkan dua tokoh yang dalam banyak hal sangat berbeda tetapi sama-sama mempunyai kehidupan doa yang tertib dan teratur. Dalam hal ini sesungguhnya adalah penjelasan secara tidak langsung bahwa kerajaan Allah takkan terwujud sepenuhnya bila kehidupan doa umat tidak tertib apalagi bila hanya beberapa menit sehari saja. Tokoh Kornelius mewakili orang Yahudi yang saleh. Orang Yahudi yang saleh bukan sekedar penganut agama Yahudi untuk suatu status melainkan pengamal pesan agama untuk kemuliaan nama Tuhan. Sebagai pengamal agama Yahudi dalam hidup sehari-hari, Kornelius berdoa dua sampai tiga kali dalam sehari (Mazmur 55:18; Daniel 6:11).
Raja Daud dan nabi Daniel adalah contoh sosok Yahudi yang saleh. Mereka berkeputusan untuk membentuk kehidupan sebagai umat yang tertib berdoa. Baik raja Daud maupun nabi Daniel sama-sama tokoh yang sering diperhadapkan dengan kesulitan hidup. Mereka memperoleh kekuatan dari kehidupan doa yang mereka praktekkan secara tertib dan teratur. Sama seperti mereka, kita seharusnya jangan pernah membiarkan apapun menghentikan kita tertib berdoa dan beribadah. Kornelius berdoa pada pukul tiga petang sudah cukup menjelaskan bahwa dia mempunyai kehidupan doa yang tertib dan teratur (Kisah Para Rasul 3:1). Sama halnya dengan Paulus dan Lukas (Kisah Para Rasul 16:16). Bila kita membaca Kisah Para Rasul sangatlah jelas bahwa Allah mendorong agar semua orang percaya tekun dan setia berdoa. Kornelius dan Petrus adalah dua tokoh yang mempunyai kehidupan doa yang baik. Kornelius pengamal agama yang baik dan Petrus pengamal Injil yang baik dipertemukan Roh Kudus mulai dari pertemuan iman dalam doa. Pertemuan itu menghasilkan penuaian jiwa yang nyata dan menyenangkan. Karena hari itu juga keluarga Kornelius dimenangkan bagi tersebarnya Injil. (MT)
Kerajaan Allah takkan terwujud bila umat-Nya tidak tertib dan sungguh-sungguh berdoa.