Minggu 26 Mei 2019
PETOBAT JALANAN
Yosua 3:1 – 5:1; Ayub 22; Kisah 9:1-25
Ayat Mas / Renungan
Kisah Para Rasul 9:20, 22 “Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. “Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias.”
Saulus yang sedang marah-marah kepada para penista agama Yahudi, terus saja berada di jalanan dari satu kota ke kota yang lain. Tujuannya tidak lain adalah menyeret para penista agama ke Mahkamah Agama. Nafsu amarah telah membuatnya kehilangan pertimbangan tepat dan akal sehat yang seharusnya dimiliki siapapun penganut agama dan apapun agamanya. Tetapi itulah bila pemahaman agama hanyalah sekedar hasil indoktrinasi, bukan pemahaman mendalam oleh kesungguhan belajar dan kesungguhan mengamal. Menganiaya dan membunuh pun dianggap sebagai ibadah. Semua terjadi karena terlalu fanatik dalam menganut agama bukan fanatik dalam menjalankan pesan agama. Saulus adalah seorang terpelajar tetapi bisabrutal tak berperikemanusiaan. Betul – betul dia sudah menjadi pembuli berkelas yang melakukan aksinya di jalanan. Tetapi Yesus mengenal Saulus dengan sempurna dan Yesus mendengar doa jemaat yang teraniaya. Yesus membuat suatu keputusan yang mengubah kehidupan Saulus penganiaya dan mengapresiasi pergumulan jemaat yang teraniaya. Di jalan menuju Damsyik Yesus menemui penganiaya jalanan itu. Pertemuan Saulus dengan Yesus mengubah Saulus. Si penganiaya jalanan itu tiba-tiba berubah menjadi petobat jalanan. Jangan salah sangka dulu, istilah petobat jalanan bukan berarti petobat murahan atau petobat kasar. Petobat jalanan hanyalah sebutan yang menunjukkan bahwa pertobatannya terjadi di jalanan. Saulus sangat terkejut pada pertemuannya dengan Yesus, karena Yesus mengatakan bahwa Saulus sedang menganiaya Yesus. Bukan hanya Saulus yang mendengar suara Yesus tetapi teman-teman seteamnya pun mendengar membuat mereka termangu-mangu.
Tuhan Yesus mengarahkan hamba-Nya Ananias untuk mendoakan Saulus. Ananias dengan mantap menyapa Saulus, saudaraku, karena dia sudah tahu pasti bahwa pertemuan Saulus dengan Yesus sudah mengubah Saulus sebagai petobat di jalanan itulah Saulus menjadi rasul dengan nama rasul Paulus. Istilah petobat jalanan adalah istilah yang sengaja penulis pakai untuk mempertegas arti pentingnya pertobatan. Mulai dari jalanan itulah langkah awal perjalanan rasul yang luar biasa. Dia terus melangkahkan kaki dari jalanan ke kota-kota. Langkah-langkah perjalanannya tidak pernah berhenti hingga sampai ke Roma dengan pemberitaan Injil yang tak terhentikan. (MT)
Petobat jalanan itu menghabiskan hidupnya dalam perjalanan, perjalanan penginjilan.